Selasa, 02 Maret 2010

"9 ayat catatan kecil; dari hati"

(1)
Padamu gadis manis pemilik dagu cantik; bacalah ini, ketika kau benar-benar merindu... padamu gadis manis pemilik rambut indah; pahamilah ini, ketika kau sedang sepi dan sedih...
padamu gadis manis pemilik mata yang bercahaya; bacalah.. inilah syair hati untukmu.

(2)
Diantara malam beserta rembulan dan bintang gemintang yang ternyala pijar..
dengarlah kata-kata bicara, ijinkanlah salam menghantar udara dan cahaya, untuk semua makhluk pemilik hati dalam dadanya, semoga jadilah mereka makhluk yang baik hatinya.

(3)
Setelah perjalanan pagi, melihat riangnya makhluk kecil yang bebas, hidup tanpa aturan dan hukum yang mengikat, yang dia tau hanya menikmati dunia dengan terbatasnya pengetahuan; heartman menyangka makhluk itu ialah tak seperti dewasa yang hidupnya semakin terikat hukum dan aturan, jadilah dia lebih terkungkung hidupnya daripada makhluk kecil yang bernama anak-anak.

(4)
Semoga pada hari ini, tak lagi ku dengar gerimis mendesis mengajak bertengkar dengan hatiku; ingin kubaca lagi cahaya matahari agar sampai puisi ini terkubur dalam hatinya, dialah yang di cintai heartman dengan sepenuhnya, belas kasih dan keikhlasan cinta cuma-cuma, hanya inginkan dekapan yang telah menyembuhkan rasa rinduku padanya yang seperti koma.

(5)
Telapak kasih bersamanya banyak mengejutkan hati, tak lagi kata mewakili, namun sentuh wajah belai raga terkadang mengatur rasa sepi, ku biarkan rembulan masih menyentuh bibir, asal jangan tenggelam dalam dunia malam yang penuh dengan lendir.. biarlah malam ini terlarut.

(6)
Hari yang cerah.. bunga-bunga mekar, kelopaknya berloncatan bermain kejar-kejaran dengan angin. burung-burung mengudara.. tiupkan peluit keceriaan, ikut juga awan mega berarak-arak menari-nari menyambut senyum yang terpancar indah dari sang matahari.

(7)
Membaca hatinya seperti membaca buku, mendengar suara hatinya seperti mendengarkan musik, menyimak hatinya seperti menyimak televisi; di dekat kampus dalam ruang sempit kau benar-benar nyata, sepasang sayap memelukmu, seolah-olah wujudmu telah menjadi bidadari; ingin hati mengadu pada sayapnya.

(8)
Matahari nampak merekah, hari ini telah ku petik berita, pada wajah-wajah siang yang panas.. pada punggung-punggung yang membasah.. langit tampak memerah, awan mega seperti mengeluarkan lidah api, menjilat-jilat kulit bumi tiada henti.

(9)
Teruslah bermimpi selama waktu masih hidup, masih memberikan ruangnya untuk bermimpi.. lukislah luas mimpimu di dinding maya ini; ubahlah yang sedih menjadi hal yang indah; ubahlah segala bentuk khayalan menjadi wujud yang senyata mungkin; karena dunia ini terjadi di pikiran kita, maka aturlah alurnya sebaik mungkin; "dan mintalah petunjuk kepada Tuhan.. karena Dialah yang Maha pemberi petunjuk"