Senin, 21 September 2009

"Gerak Angin"

Angin..
mendayu laju,
lalu sepi

gerak angin menggaduh hati,
terbang tanpa bayang mencengang pikir..

bergerak daun menari,
terombang-ambing angin iseng,
tanpa rupa tapi penggerak nyata..

taulah..apa itu angin,
mengalahkan para arwah dan roh,
wujud aneh tapi hidup

Angin..
cukup aku bingung di buatnya,
bukan apa-apa tapi mengapa,
apa lagi berkawin api

"Menanti Malam Takbiran"

Ter-alun detak hari beriak suara riah ibadah,
terjang pagi sampai malam merangkum do'a ramadhan.
malam takbir ternanti tunggu para muslim sejagat,
tertunggu sembari lekas jiwa telanjang suci,
sesuci hati terlucut api.

hari kian menegang,
terbukanya jembatan menuju bersih dosa.

menanti;
menunggu malam takbiran,
tercengang jiwa dan pikiran,
berpacu getar jantung nadi tak henti.

menanti;
malam sakral penuh pujian,
ledak takbir menggetar angan.

Jumat, 18 September 2009

"Sepucuk kata maaf"

Demi ketulusan atas nama keikhlasan...
walau raga tak dapat bersapa,
walau wajah tak dapat bertatap,
walau tangan tak dapat menjabat
walau kata tak dapat bertutur,
dan walau suara tak dapat terdengar...
dengan segala kerendahan jiwa dan ketulusan hati,
kami titipkan kepada cahaya dan udara sepucuk kata "maaf" yang terlahir dari palung jiwa dan relung hati terdalam kepada kawan semua...
semoga di hari yang fitri ini seluruh hati, pikiran, dan jiwa kita semua menjadi bersih, sebersih cahaya matahari yang menerangi alam semesta...
Minal Aidzin wal Faidzin,
Mohon maaf lahir dan batin.

Rabu, 09 September 2009

"Perempuan Maha Jelita"

Ku ceritakan pada kalian sabda langit kepada semesta raya
tentang makhluk terindah yang lahir dari rahim bidadari surga
dialah makhluk yang sangat mulia lagi cantik menjelita

Ku ceritakan pada kalian sabda langit kepada semesta raya
ini cerita tentang sepucuk cahaya cinta yang tersirat tentang seorang perempuan yang cantik lagi berparas manis dengan berhias senyum emas yang dimana wajahnya sungguh menawan orang-orang yang melihat seketika luluh patuh dengan senyumannya...

Rambutnya sangat halus lembut bak sutra yang terlaksa dari surga,
wajahnya bercahaya putih bening yang jika dewa-dewa memandang maka takhluklah mereka semua dengan sepenuh hati,
matanya menggoda seraya menghipnotis jiwa para penyair untuk membuat berjuta syair dan sajak yang rela untuk dihadiahkan kepadanya,
sentuhannya mampu menyembuhkan orang sakit,
gemulainya yang indah memikat para lelaki sejati yang tak pernah kenal cinta,
dan binatang buas lagi liarpun lemah tak berdaya merasakan sentuhan jari entiknya...

Suaranya merdu seindah lagu seribu dawai yang menggesek biola surga yang seketika menidurkan setan iblis yang mendengarkan,
para pencari cintapun berbondong ramai untuk merayunya dengan sejuta kata rayuan gombal,
terlihat juga beribu malaikat suci mengiringi langkah jalannya yang setia mati menjaganya...

Ku ceritakan pada kalian semua sabda langit pada makhluk-makhluk semesta raya
kemunculan gadis itu sungguh di tunggu-tunggu kedatangannya,
yang dimana kedatangannya akan disambut megah oleh seluruh makhluk alam semesta raya,
dengan segenap rasa lapang sembari di tunggu-tunggu kedatangannya...




Salam Cahaya Hati;
Manusia Hati

"Sajak untuk Siang"

Sesimpel katapun kugoreskan demi panas yang melingkupi udara,
siang menganga rekah terkelupas lidah api laksana dari neraka termuncul dari dinding awan,
remasnya sampai ke ubun-ubun..
merenggut dan menggosongkan kepala batu terselubung rambut-rambut hitam..
Siang rekah menerjang terjang dengan angin berapi yang membelalak pijar terbang melayang menghanguskan daun-daun hijau..

HuuFfh..
ingin kuberlari dari waktu siang,
ingin ku mengumpat ke dunia malam selamanya..
tapi tak mungkin bisa.

Panas siang hampir mencapai maximum,
terlukis lidah api neraka mulai muncul menjilat-jilat muka bumi yang nampak tak rapi lagi,
terkoyak hawa aneh yang kian mengantar mati..

Sekelebat sayap mulai berjatuhan,
tak lagi burung ingin terbang di siang hari,
karena itulah jembatan menuju ruang kematian..

"Ampuni kami Matahari !!"

"Aku Cinta Dia"

Oh Tuhan,
bisikanlah namanya yang selalu ada di hati ini,
aku menyayanginya..

Oh mama,
bisikanlah namanya yang selalu ada di hati ini,
aku mencintainya..

Oh papa,
bisikanlah namanya yang selalu ada di hati ini,
aku miliknya..

Entah mengapa ada di malam ini aku teringat wajahnya yang cantik mempesona,
bidadari seolah-olah jelmaan dirinya..

Entah mengapa ada di malam ini aku ingin bertemu memeluknya dengan seluruh rasa yang tersimpan dalam hati ini,
sungguh sulit untuk kukatakan;
bahwa :

"Aku.. "



"Aku.. "



"Aku.. "




"Aku Cinta dia !!"

"Cerita Cinta antara Matahari & Bulan"

Hari-hari menyejuk indah berbau sajak putih tentang cahaya cinta perkisahan antara matahari dan bulan..

Kawanku, lihatlah..
untuk kali ini lihatlah dgn hati;
tentang kisah cerita cinta antara Matahari dan Bulan..

Kau lihat kawanku;
matahari adalah sosok jantan penuh tangguh tentang cahayanya yang bersinar pijar terangi semesta raya..
Kau lihat kawanku;
bulan adalah sosok betina penuh anggun tentang sinarnya yang temaram terang menghias malam..

Lihatlah kawanku;
sebenarnya mereka berdua sepasang kekasih abadi,
mereka berpacaran layaknya suami istri..
Mereka saling berbagi tugas untnk menerangi bumi..
Matahari berperan penuh menafkahi bulan dengan sinarnya,
sebenarnya sinar itu adalah cahaya cinta yang terhempas terang dari matahari kepada bulan,
matahari sangat setia kepada bulan,
jikapun matahari tak setia maka reduplah bulan seketika mati...

Matahari penjaga siang;
Bulan penjaga malam;
patutlah mereka berpacaran.

Kau tanyakan bintang kawan??
Mereka adalah teman baik;
yang menjaga percintaan antara Matahari dan Bulan.

Rabu, 02 September 2009

"Rinduku PadaNya"

Matahari tergelincir di tendang malam..
remas bintang menghias jelaga.
aku merunduk,
lepas maut.
berlucut debu takdir yg berlendir

pasrahku padaMu adalah selama waktu,
sampaipun hujan darah

aku merunduk,
mengemis maafMu,
legit terasa manis terlaksananya

aku merunduk,
terhimpit ruang dan waktu,
ingin candu pelukanMu

aku dgn nyawaku rindu padaMu Ya ALLAH..
kapan aku terbelai kasihMu?
sungguh ini titik puncakku


i miss U

"Sajak Manusia Hati tentang arti RINDU dan CEMBURU"

Atas nama raga…
demi petualang cinta,
demi pembenci cinta,
demi malaikat jatuh,
demi para penyair,
demi amukan sepi,
demi dinding hati,
demi tarian malam,
dan demi yg muram…
sesungguhnya apa itu rindu ????
ialah sesuatu yg menghilangkan stengah nyawa…
ialah saat manusia ingin kembali…
ialah saat tangis tertahan di hati…
dan saat semua rasa tenggelam dlm hati…
semua itu wajar bagi seorang manusia yg kepingan hidupnya terlepas dari kesempurnaan…

Atas nama pemuram…
demi senja kelabu,
demi koncreng pencemburu,
demi daun-daun yg layu,
demi hati yg beku,
demi wanita perayu,
demi penggerutu,
demi yg sngat pemalu,
dan demi peselingkuh yg membatu…

sebenarnya apa arti cemburu????
ialah ssuatu yg memuramkan,
ialah ssuatu yg mremukkan,
cemburu meremuk redamkan sluruh jiwa pencemburu,
hingga smua prasaannya layu…
serasa hilang nyawa,
serasa hilang raga…
tapi itu wajar bagi manusia yg sangat mencintai…

"Puisi Perpisahan Versi Picisan"

my beibz…
mungkin inilah takdir cinta kita,
yang berakhir dengan perpisahan…
namun cinta kita telah terikat kuat di hati kita,
jadi janganlah kau sedih disaat kau mengenang saat kita bersama dulu…
simpanlah cinta kita dlm relung hatimu yang paling dalam,
dan kuncilah dengan rapat,
jangan sampai ada sesuatu yang membuatnya menjadi sirna…
itu pesanku…

Beibz…
mungkin hanya ini yang bisa kuberikan untukmu,
meskipun menyakitkan tapi hati kita telah menyatu,
darah dan jiwa kita telah bersatu padu menjadi cinta yang sempurna…
peganglah tanganku,
tataplah mataku,
kalau perlu belahlah dadaku,
dan bukalah hatiku,
tiada cinta lain selain cintamu…
tapi mengapa kau masih menangis terus??
haruskah ku menangis juga??
houhou . . .

Beibz…
kenanglah saat kita bersama dulu,
niscaya akn membwtmu lebih tenang…
jangan kau tangisi lagi cinta kita,
krna hal itu hanya akn merobek-robek hatimu…
di sini aku hanya bisa berdo'a dgn berharap kau kan merasakan pelukan dan belaianku seperti dulu…
meskipun sekarang kita jauh,
namun tetap dekat di hati,
dan cinta kita akan tetap hidup,
untuk selamanyaa…

saat ku pejamkan mata,
wajahmu masih kulihat dalam pikiranku,
seakan kau tak pernah lepas dariku…

"Ketika rindu ini milikmu (at night)"

Berputar dengan malam membuatku candu,
menyatu dengan bulan serasa ku bagaikan vampire pemburu,
yang haus akan darah mu…
kau buatku merasa rindu,
bukan rindu biasa tapi rindu pencemburu…
biarlah ku jadi vampir,
biarlah ku jadi pemburu,
tapi ku tak ingin menggigitmu,
karena ada sesuatu yang menahanku.
rinduku padamu bukan sekedar rindu,
tapi rindu para pecandu,
kau telah buat hatiku hidup denganmu,
kau telah buat hatiku menjadi perindumu,
tak ada yg mampu melepaskanku dari semua ini,
kecuali dirimu

wahai seluruh alam beserta makhluk-makhluknya…
wahai langit malam beserta bintang-bintangnya…
wahai luas samudra beserta palung-palungnya…
wahai hati manusia beserta relung-relungnya…
dan wahai bulan beserta cahayanya…
dengarkanlah suara dalam hati,
rindu rindu,
rinduuuuuuuunya hatiku…
ada di malam ini,
aku slalu teringat akan cintanya yang slalu menjilati hati ini…
para bintang dan rembulan tolong sampaikan rindu ini kepadanya,
dialah masa lalu…

"Waktunya tidur"

Duwh hati…
aku pussiingg…
bukan sembarang pusing,
tapi pussingg 1 trilyun keliling…
ku liat segalany berputar,
bumi berputar,
roda berputar,
haahhaaa
bahkan mataku ikut brputar,
mengiringi pussingku yang semakin mendugem…
putaranny 1 milyar kali prdetik,
pertanda saatny ku harus tidur
ZzzzzzzzZzzzzzzzzzZzzzzzz

"Untuk Putri dewi sri sepi yg kesepian"

Untuk Putri dewi sri sepi yang kesepian :

Malam hampir tenggelam,
geliat bulan mulai mendesah,
menanti seorang gadis sepi yang tak kunjung dapat suami.
menanti pagi,
sejenak desir embun menepi,
menelan ratapan gadis manis jomblo sendiri.
buatan Tuhan mulai berganti,
menepis sajak untuk gadis sepi.
pesajak telah khabisan waktu,
kata itu adalah menggerutu.
sangat layu,
hingga segala terlihat abu-abu,
setelah melihat gadis manis sndiri,
sedang bermain api-apian dalam hati…

"Aku??"

aku bukan siapaku…
tak tentu.
ku hanya manusia hati,
walau hatiku bicara tak henti…
ku bukan malaikat,
walau sayap terasa dekat…
ku hanya penyair,
walau sekedar amatir…
aku ada dalam warna oksigen,
dalam distorsi aku kadang berkonsisten.
ku hanya setengah khayalan,
yang hdup dalam pertarungan cahaya bulan…
segala emosi telah kubaca…
bersama jiwa ku berkaca…
jadi siapa aku???
(tiba-tiba bocah jawa ingusan ngomong bahasa inggris =
“shut up !!” )

"Untuk wanita misterius"

untuk wanita misterius
(ku jumpai di pinggir jalan):

Senyummu telah meruntuhkan tangguhku…
kau datang di depanku dengan membawa paras manis,
seakan parasmu menghipnotis orang-orang yang memandang…
caramu tersenyum mematikan jiwa liar yang ada di tubuhku,
seraya aku mati…
rambutmu sangat indah,
bak sutra dari surga…
tubuhmu sangat sempura,
selayaknya tsunade…
tapi siapa dirimu?
ku belum mengenalmu…
tiba-tiba kau tersenyum manis kepadaku…
seakan kau pernah bersamaku…
sangat misterius,
kau buatku semakin penasaran…

"Berkata dengan Rindu"

Malam ini langit terbelah,
oleh bulan sabit yang melamun…
hatiku terasa sepi,
karena rindu belenggu hati…
apa kata dia??
jika saat ini hatiku merindunya…
apa kata dia??
jika ku ingin memeluknya…
oh Tuhan,
perlihatkan wajahnya di depanku,
ku ingin dia tahu bahwa saat ini aku ingin dia mnemaniku…
oh Tuhan,
buat dia merasa bhwa aku sedang memeluknya…
ku ingin dekapannya malam ini juga…
karena rasa ini sngat hidup di hatiku,
rasa ini sangat nyata untuk di rasakan…

Kata ini ku katakan dengan sepenuh hati :
hei masa laluku,
saat ini ku sedang merindukanmu…
ku ingin kau mengingatku,
walau trasa susah kau mengingatku…
ku akui ku ingin dekapanmu,
ku akui ku ingin
kau dekat lagi denganku,
sekiranya kau hanya ingat namaku,
itu cukup buatku tenang…
ku ingin kau menciumku di pikiranmu,
dan saat itu juga akan kubalas ciumanmu di pikiranku…

huff akhirnya rindu ini terlepas,
tarikanmu mulai terkikis,
bersama malam yang semakin teriris…

"Untuk Ayahku"

Ayah…
kau pejalan hidupku,
tapak berdarah telah kau lewati,
tahun demi tahun.
Ayah…
kulihat bahumu, meminggul dunia.
duniaku dan keluarga.
kau buatku merasa hebat, tangguh, dan kuat,
seperti jiwamu.
kasihmu tak pudar di terpa waktu,
kau tetap smangat membara menapak dunia,
menanam hdup satu demi satu,
demi masa depan waktu…
peluhmu sangat mahal,
tiada apapun yang setara.
demi tangguh,
demi kuat,
demi hebat,
ku akui kaulah yang nomor satu,
segala penghargaan untukmu…

"Untuk Ibuku"

Ibu
kaulah udara yang melingkupi bumiku…
dalam tanganmu,
ku bersimpuh tak berdaya…
dalam kakimu,
ku harap dapat melihat surga…
namamu telah terukir di jiwaku,
kasihmu telah terlukis di hatiku…

Ibu
ku ingat tentang hdup,
dimana aku hadir dari liangmu.
ku ingat tentang masa kecil,
dimana ku tumbuh dari air saripati-mu.

Ibu
kaulah bahagiaku,
snyummu sangat membanggakan,
ku ingin kau peluk diriku untuk selamanya,
sampai pencabut nyawa merenggut jiwa.

Ibu
segala penghargaan untukmu…

Selasa, 01 September 2009

"Malam untuk para penyair"

Malam ini...
demi temaram bulan,
demi auman gagak,
demi vampir-vampir,
demi setengah mati,
demi mata burung hantu,
demi suara sunyi,
demi dingin yang membekukan,
demi angin yang berdarah,
dan demi yang terbang di malam hari...
sepenuh jiwa tarian cahaya telah terbit,
yang muncul dari relung para penyair yang datang malam ini...
surga akan ada di bumi,
khayalan tak lagi fana,
mimpi tak lagi ilusi,
karena ribuan malaikat penyair kan berkumpul di sini,
bersama sayap-sayapnya...

"Demi pagi menuju siang"

Demi pagi,
kulihat bentuk aurora tiba,
bertarung warna dengan senja...
burung-burung melayang indah,
di langit yang cerah...
seakan semuanya bersemi,
hingga seluruh bunga mekar hari ini.
awan-awan berdansa,
seakan makhluk semesta berpesta,
menanti surga yang kan datang hari ini...

Di atas matahari...
ku pandang cakrawala tiada batas,
kulihat garis-garis putus asa...
kulihat garis-garis ketakutan...
tiada bentuk sempurna...
apapun tentang kegelisahan...
ingin rasanya ku hapus garis itu,
ingin ku buat garis kebahagiaan,
tapi ku sendri telah lenyap bersama matahari...

"Masa Lalu (Aku Vs Cinta Maya)"

Melihat wajahmu,
kadang selalu membuatku menangis...
wajahmu meluluhkanku,
wajahmu membuatku terbang...
ingin rasanya ku memelukmu,
tapi tak bisa...
ingin ku cium manismu,
tapi tak bisa...
ku coba lupakanmu,
tapi gak sanggup...
karena cintamu telah hidup di hatiku.

Demi masa lalu,
sungguh di sayangkan dulu kita bersama hanya lewat udara.
dulu kau memelukku lewat udara,
kau menciumku lewat udara,
kau menangis bersamaku lewat udara.
bahkan kau slalu menjagaku,
tapi lewat udara..
demi hidup,
ku ingin semua kan nyata,
sebelum ku mnutup mata.

Ku akui bahwa dulu aku salah,
ku telah buat kau perih...
menerpa cintaku yg menenggelamkanmu.
ku ingin kau bahagia,
meski tanpaku...
ku ingin kau menang.
pergilah jika itu maumu,
pergilah jika kau tak inginkanku,
tapi permintaanku,
suatu saat kau kan hadir di depan mataku...

"Do'a-ku bersama Malam"

Bersama malam,
kini ku kan brcerita brsama jutaan pemimpi.
walau susah sungguh,
ku lakukan dengan penuh bayangan.
walau angin berdarah,
kan ku terjang.
walau raga rapuh,
ku coba bertahan...
hingga badan ini terbkar bersama luka,
akibat terjangan kenyataan...

Bayangan itu kini telah dtang,
yang berbaris menyatu dari nadi kejantungku.

tanpa kurasa ini merupakan untaian do'a,
yang trucap waktu demi waktu...
ini seperti apa yang ditakdirkan,
tak seperti yang diramalkan...
aku sangat berterimakasih kepada Allah,
atas anugrah yang selama ini kurasakan...

Langitpun kurasa tak mampu melukiskan semua ini,
yang nyata terlihat dari mimpi ke dunia nyata...
hanya cinta yang mampu brkata..
perlahan tapi penuh kasih..

Aku sngat bangga kepada Tuhan,
yang telah mengucurkan nikmat yang tak terhingga...
tapi kurasa ini hanya ujian,
hanya fatamorgana..

"Harapan untuk Bumi"

Demi bumi,
saat ini kulihat surga dan neraka ada di bumi..
malaikat dan iblis dapat kulihat di bumi.

Demi waktu,
kulihat bumi akan menjelma menjadi neraka,
karena ulah manusia.
bumi semakin panas,
akibat global warming.
sulit merubah keadaan,
kuharap bumi tak jadi neraka...

"Dengan malam dari Hati"

Untuk malam ini..
demi bulan yang lenyap,
demi langit yang muram,
demi cahaya yang tenggelam,
demi awan yang menangis,
demi hati yang bercahaya,
demi yang terbang di malam hari,
demi yang mengintip di balik awan,
dan demi angin yang merintih,
ku akui bahwa kau selalu di hati..

Tak kusadari kau tlah menawanku ke dalam relung htimu..
kau telah menjelma menjadi cahaya di hatiku..
sangat terang,
hingga membingkai hatiku dengan sangat indah..

ku ingin kau slalu hdup d'htiku,
ku ingin kau mncintaiku,
utk slamanyaa..
biar Tuhan yg memisahkn kita..