Kamis, 16 Desember 2010

"Kemilau cinta yang memukau"

Puisi, oleh ibnu
Cerita tentang cahaya cinta

Demi hati yang bercahaya,
yang cahayanya mampu menembus menyemikan hati yang lain,
inilah cahaya cinta

Sepiku tlah membulir embun-embun kemilau cinta,
yang kemilaunya menghapusi rona hati yang berjelaga,
yang meremas menghidupkan rasa hati yang hampir limpus.

Dinding hati yang menggetar,
saat kau hadir ketika rindu tiba, pada kalbuku

senyum simpai darimu begitu memukau,
menumbuhkan bunga-bunga di hati ini

wahai bidadari surga,
kilau cintamu menembus ke dalam hatiku,
hingga menyemikan dan menyejukan hidupku...

10 November 2010 jam 18:41

"Ketika kau berkawan sepi"

Puisi, oleh ibnu
saat sunyi menyelimuti hatimu

Demi cinta yang sangat mulia,
yang terpancar dari hati dengan kasih yang tulus...

Jika malam mulai sunyi,
dan kau mulai merasa sendiri,
berkawan sepi...

Maka janganlah kau sedih,
tetaplah bersama hatimu,
kemudian nyanyikanlah syair ini dengan sumringah...
maka rasakanlah dengan tenang,
hatiku akan menemanimu hatimu,
bersenandung hati yang sedang rasa cinta...

Jika belum cukup juga berkawan dengan hatiku,
maka ingatlah dengan menyebut asma-Nya yg agung,
panggillah nama-Nya dengan lirih hingga hatimu bergetar,
niscaya Dia akan menemanimu dan menjaga hatimu dengan tenang,
hingga sepimu berkawan dengan-Nya...
Maka hidupmu akan senantiasa bahagia karna kehadiran-Nya,
yang datang untuk menemani sepimu...

05 November 2010 jam 22:35

"Adakah yang datang ketika malam?"

Puisi, oleh ibnu
pertanyaan untuk malam

Demi petang yang menyelimuti malam,
yang di langit menyala cahaya rembulan dan bintang gemintang,
yang cahayanya terpancar menembus awan...

Hai malam,
inikah dirimu? yang hadir ketika langit redup

Hai malam,
adakah yang hadir ketika hadirmu?

Inilah syair yang ku buat untuknya yang hadir ketika malam tiba,
ialah petang, rembulan, beserta bintang-gemintang yang hadir di langit dengan cahayanya...

Inilah kebesaran-Nya...
yang menciptakan malam beserta langit-langit yang menyala cahayanya di tengah gelapnya dinding langit,
Dialah Allah, yang menciptakan dan menahan benda-benda yang ada dilangit,
dan Dia yang menampakan cahaya-cahayanya ketika malam yang suatu saat nanti dengan kebesaran-Nya akan mematikan cahaya-cahaya itu dari langit,

Maha besar Allah dengan segala firman-Nya.

03 November 2010 jam 23:17

"Doa untuk Indonesia"

Puisi, oleh ibnu
dari hati untuk Indonesia

Demi yang terbit dan yang terbenam,
di atas cakrawala Indonesia

Bumiku, tanah airku, hidupku
kini sentuh-Nya sedikit menggetarkanmu...
hingga air yang berdiri datang padamu,
hingga tanah yang terbelah mengusikmu,
hingga gunung yang tinggi tak kuasa menahan kandungannya...

Inikah sedikit sapaan dari Tuhan?
Atau karna usiamu sudah menua?

"Tegarkan kami Ya Allah, tangguhkan kami untuk menghadapi cobaanmu..."

Indonesiaku, mirismu meneteskan air mata...
Do'a ku untukmu,
semoga wajahmu tersenyum kembali,
dan kembali menjadi cermin surga,
yang indah menghijau sejuk.

30 Oktober 2010 jam 13:14

"Sajak dari hujan"

Puisi, oleh ibnu
dari hujan untuk hujan

Tik tik tik,
demi langit yang menaburkan air hujan,
yang airnya terpencar tumpah ke hamparan bumi...

Inilah sajak yang terlahir dari derasnya daya hujan,
yang dimana gemuruh juga menyertai kehadirannya...

"inilah hujan, rahmat dari Tuhan"

tik tik tik,
nyanyian yang merdu,
yang suaranya sampai ke relung hati...sangat dalam...

24 Oktober 2010 jam 20:47

"Rindu pada-Nya"

Puisi, oleh ibnu
surat untukNya

Demi rindu yang membakar dengan hebat,
yang di rasa dari dalamnya maha hati...

Jika ku sedang ingin bertemu,
ku tak peduli bumi terbelah
langit menjerit, runtuh.

Jika ku sedang ingin bertemu,
ku tak peduli hujan menangis,
air mata darah.
burung-burung merintih mematahkan sayapnya.

Dan jika ku sedang ingin bertemu,
ku tak peduli petir yang keras mengguntur,
mencabut pendengaran dari telinga,
dan tercabutlah cahaya dari mata,
membelah jiwa, pisah dari raga.

Karna rindu ini milikMu,
ingin segera melihatMu, merasakanMu

Ya Allah...
Yang maha pengasih lagi maha penyayang,

i miss U

18 Oktober 2010 jam 22:57

"Dia..."

Puisi, oleh ibnu
dedicated to mybaby

Demi bulan yang masih kokoh
berdiri tegak di tengah langit malam,
yang gelap pekat menggulita
yang cahayanya bersinar terang
hingga merasuk ke dalam hati.

Kali ini aku benar-benar melihatnya,
kasih yang begitu dalam...

Melihat dari matanya
melihat dari wajahnya yang memuram,
ketika perhatianku berpaling darinya,
dialah perempuan itu...
yang berparas manis.

Semanis senyumannya,
yang serupa peri-peri malam,
yang hadir di setiap mimpi yang indah...

14 Oktober 2010 jam 12:55

Senin, 04 Oktober 2010

"Tentang Manusia"

Apalah arti dunia tanpa manusia, mahluk psico pemilik otak cerdas. Tapi apalah arti manusia di dunia ini, dengan cerdasnya mereka nampak seperti sekarat menjalani hidupnya, segala macam dari pikirannya slalu ingin direalisasikan, meskipun hanya akan memperburuk dunianya sendiri.

Manusia sering mengadakan sesuatu dari apa yang telah didapatkan dari pikirannya. Hingga ingin makan pun harus memodifikasi dan mencampur bahan-bahan menjadi barang yang tak alami. Jadilah tempe, tahu, roti, dan makanan lainnya.

Manusia, ia ialah mahluk ajaib yang tinggal di bumi ini. Satu-satunya mahluk yang dapat mengenalkan sosok Tuhan kepada yang lainnya. Beberapa darinya telah mendapat wahyu dari utusan-Nya.

Manusia terlihat sangat sempurna, fisiknya menyerupai primata namun memiliki kulit yang halus, otak yang lebih cerdas. Seolah-olah ia adalah persilangan antara primata dengan alien dari planet lain.

Manusia, kau adalah diriku. Kadang aku tak dapat menyanggupi untuk berpikir tentang siapa dirimu. Banyak kitab suci menjelaskan bahwa engkaulah mahluk yang di turunkan dari surga secara terusir ke bumi, karna rayuan iblis.

Inilah aku, manusia. Microcosmos. Aku dapat membuat dunia dari pikiranku sendiri. Dapat mempengaruhi yang lain dengan berkomunikasi secara interpersonal maupun eksterpersonal.

Manusia, apa saja telah kau ciptakan di bumi ini. Gedung-gedung itu, ada kendaraan pula yang kau tunggangi. Kenapa tak kau lihat mahluk bumi lainnya, mereka tak mau sepertimu, karna dia telah mengetahui akibat daripadamu.

Manusia, mereka membuat habitat sendiri berupa rumah. Tak seperti mahluk bumi lainnya yang mendapat habitat alami dari alam. Seolah-olah bumi tak memberimu tempat, maka kecerdasanmulah yang memberi tempat untukmu hidup di bumi ini.

Manusia kadang nampak lebih sempurna dari apapun yang ada di dunia ini, ia adalah sesuatu yang benar-benar nyata di dunia ini. Karna manusia memiliki budaya yang mampu memelihara akal budi menjadi sesuatu yang nampak lebih mulia menjadi seorang manusia.

"jadilah manusia yang baik hatinya..."

Salam cahaya hati; Manusia Hati.

Selasa, 18 Mei 2010

"Penyala Api"

Demi yang sangat pemarah

Ketika hati dirambat api yang mengembang panas.

Pun pitam menaik,
letup pencarkan amarah liar.

Kaulah pemegang api.

Maka ingatlah ketika api akan meredup,
maka reduplah mati.

Kamu yang menyampai suara,
Menyesup pada tiap relung jiwa yang kering.

Yang berkawan api, yang akan hangus.

17 Mei 2010 jam 08.09

"Sajak pagi"

Ini sajak tentang pagi
Ketika aku datang menjelma menjadi selarik puisi..
Yang ketika dimengerti maka rasa hati juga bergetar lirih.

Jejak kidung ini berjalan di atas cahaya
Melaju di atas angin
Hidup dalam hati tiap insan yang menyimpannya.

Inilah kidung penebar sumringah.

Sabtu pukul 6:42

"Tentang arti"

Apalah arti hati,
jika tak tau keberadaannya

Apalah arti hidup,
jika tak tau memikirkan kematiannya

Apalah arti surga dan neraka,
jika tak tau bagaimana menjemputnya

Apalah arti ini,
jika tak tau menahu artinya

14 Mei jam 14:28

"Mengilas balik"

Malam telah tiba.

Saatnya mengilas balik terhadap apa yang kita lakukan semenjak pagi tadi
Maka kita akan melihat hal hal yang selayaknya pantas dilakukan dan tak pantas dilakukan.

Semua ini berbicara tentang rasa
Dalam hati, dalam jiwa.

06 Mei jam 23:19

"Cahaya Agama"

Aku pada agama.
Terang benderang
Menyibak layar cahaya

Bunga hati,
Menyala rekah tak berbisu
Menghunus dada sedalam gelap

Putih sesuci Ilahi
Membunuh anak setan
Merenggut isi neraka
Lenyap.

Tinggal nyala dalam Kasih Ilahi

07 Mei jam 11:27

"Santun Hati"

Dalam setiap hubungan antara satu dengan yang lainnya rasa hati sangat diperlukan untuk menjaga hubungan agar tetap berjalan dengan baik, maka menghargai pendapat orang lain adalah tindakan yang baik untuk menaikan tingkat hubungan yang lebih positif.

Dengarkanlah bagaimana mereka berbicara
Maka dapatlah kita petik sikap positifnya
Dan mengoreksi suatu yang negatif darinya.

04 Mei jam 16:42

"Mengais ilmu"

Tiap hari mengais ilmu di bumi
Tak tau apakah itu ilmu pembawa kesejahteraan atau ilmu pembawa kelelahan
Yang pasti, optimis untuk sebuah ilmu yang benar dan memuaskan.

04 Mei jam 13:11

"Hakikat dunia"

Selarik mimpi, tiada beda dunia ini.
Jika terka bertanya dimana mimpi terlihat
Maka pikiran ialah yang menyimak.

Jika terlihat dunia ini
Maka dimana semua terlihat
Ialah pikiran lagi menemu.

Ini dunia sejatinya anti materi
Pada persepsi semua nampak abadi.

26 April jam 18:22

"Jika berkawan dengan perih"

Jika rimpuh ini melara nan merana
Maka jera pun tiada terasa
Karna rasa telah berkawan dengan perih.

Jika sedih ini ialah pedih
Maka kurelakan hati merasa tangis
Sesendu jerat, sesedan sakit.

Ini bait tiada umpama, dunia ialah pikiran menerka.

26 April jam 18:14

Senin, 17 Mei 2010

"Cobalah ingat"

Aku ingat ketika kita mulai berbicara
Menuanglah isi kepala.

Aku ingat ketika kita mulai menyair
Menuanglah isi kalbu.

Aku mengingatnya
Namun apakah kau demikian??
Tak usah mengacap, jujurlah di lidah.

23 April jam 10:36

"Heartman"

Dia telah berjalan di antara siang dan malam
Ketika ia nampak maka segala iblis pada tubuh tiap makhluk tercabut lepas mengebirit menuju langit.

Dia bukan siapa-siapa
Namun ketika malam tiba perkataannya mengeluarkan lisan suci
Tak jauh dari dadanya.

: semoga dia benar-benar terjaga

25 Maret jam 9:49

"Untuk Bidadariku"

Sajak ini kutinggalkan demi bidadariku
Biar tempat ini tersekat namun ku berharap kau menemukan tempat ini
Ku hanya ingin bicara, dari hati ke hatimu
Kuanggap ini telepati.

Jika kau merasa, maka aku akan senantiasa menyayangimu.

I Love U

20 Maret jam 17:45

"Aku ingin tau"

Aku ingin tau..
Apakah malaikat atau iblis yang selalu berbisik padamu saat sepi.

Aku ingin tau..
Apakah tulisan yang kau turunkan pada kertas-kertas itu adalah hasil curahan akal atau hati?

Aku hanya ingin tau, karna aku juga ingin bertanya pada diriku sendiri;
"maka berdoalah dan mintalah petunjuk kepada Allah, karna sesungguhnya Dialah pemilik jalan yang lurus"

16 Maret jam 12:00

Minggu, 11 April 2010

Syair Maha Hati

Semusim rindang beribu abad merelung hawa teduh,
di bibir danau rindu ku tepis panasnya kalbu,
meredam dan terus meredam...
akhirnya lekaslah hati mengembang :

sederhana hati membaca,
bersahaja ketika bicara

ini syair pada ketika;

pada daun ketika gugur runtuh

pada awan ketika gerimis mendesis

pada air ketika meriak sepi

pada angin ketika senyap

pada api ketika meredam

pada ombak ketika menyanyi


sederhana hati membaca,
bersahaja ketika bicara

Rabu, 07 April 2010

Anak bumi

Berdiri di antara makhluk bumi

berkawan benda mati
: batu, air, tanah, api

berkawan tanaman beserta hewan alam,
lalai pada diri
: manusia

pada matahari ia berlari,
pada rembulan ia menari,
pada hujan ia menangis,
pada malam ia bersembunyi,
pada sepi ia berpuisi,
ia benar-benar anak alam bumi.

Oh manusia seraya alien perusak bumi,
barang ciptaannya tak biasa,
hanya merusak alam saja,
demi kepuasan hidupnya,
ia pun menjajah bumi raya.
: anak bumi menangis

Surat suci

ini surat sepi,
tercipta adalah do'a terisi

ini hamba penyembah Allah yang Maha suci

ini surat sepi,
terharap do'a dari hati,
terujung jadi suci

Ya Allah yang Maha suci...
terangilah hati ini,
dengan suci-Mu

Ya Allah yang Maha suci...
bersihkanlah hati ini,
sebagaimana utusanmu Jibril pada Muhammad

aku ini hamba yang memiliki hati,
berharap Engkau membersihkan dari segala iblis serta penyakit rasa hati

jadikanlah rasa hati ini suci

Sajak lima ayat (sabtu-minggu)

(1) sabtu siang:
Matahari nampak merekah,
hari ini telah ku petik berita,
pada wajah-wajah siang yang panas..
pada punggung-punggung yang membasah..
langit tampak memerah,
awan mega seperti mengeluarkan lidah api,
menjilat-jilat kulit bumi.

(2) sabtu sore :
bersamamu seakan surga terasa turun ke bumi..
memetik kesturi,
bermandi di padang hijau penuh kupu-kupu raksasa mencari madu;
padamu yang jelita ku untai rangkaian cinta berhias kisah kasih.

(3) sabtu senja :
membaca hatimu seperti membaca buku,
mendengar suara hatimu seperti mendengarkan musik,
menyimak hatimu seperti menyimak televisi;
di dekat kampus dalam ruang sempit kau benar-benar nyata,
sepasang sayap memelukmu,
seolah-olah wujudmu telah menjadi bidadari;
ingin hati mengadu pada sayapmu.

(4) sabtu malam :
telapak kasih bersamamu banyak mengejutkan hati,
tak lagi kata mewakili,
namun sentuh wajah belai raga terkadang mengatur rasa sepi,
ku biarkan rembulan masih menyentuh bibir,
asal jangan tenggelam dalam dunia malam yang penuh dengan lendir,
biarlah malam ini terlarut.

(5) minggu pagi :
hari minggu yang cerah..
bunga-bunga mekar,
kelopaknya berloncatan bermain kejar-kejaran dengan angin.
burung-burung mengudara..
tiupkan peluit keceriaan,
ikut juga awan mega berarak-arak menari-nari menyambut senyum yang terpancar indah dari sang matahari;
masih tersisa pada tubuhku sisa amuk cinta darinya semalam.

Selasa, 02 Maret 2010

"9 ayat catatan kecil; dari hati"

(1)
Padamu gadis manis pemilik dagu cantik; bacalah ini, ketika kau benar-benar merindu... padamu gadis manis pemilik rambut indah; pahamilah ini, ketika kau sedang sepi dan sedih...
padamu gadis manis pemilik mata yang bercahaya; bacalah.. inilah syair hati untukmu.

(2)
Diantara malam beserta rembulan dan bintang gemintang yang ternyala pijar..
dengarlah kata-kata bicara, ijinkanlah salam menghantar udara dan cahaya, untuk semua makhluk pemilik hati dalam dadanya, semoga jadilah mereka makhluk yang baik hatinya.

(3)
Setelah perjalanan pagi, melihat riangnya makhluk kecil yang bebas, hidup tanpa aturan dan hukum yang mengikat, yang dia tau hanya menikmati dunia dengan terbatasnya pengetahuan; heartman menyangka makhluk itu ialah tak seperti dewasa yang hidupnya semakin terikat hukum dan aturan, jadilah dia lebih terkungkung hidupnya daripada makhluk kecil yang bernama anak-anak.

(4)
Semoga pada hari ini, tak lagi ku dengar gerimis mendesis mengajak bertengkar dengan hatiku; ingin kubaca lagi cahaya matahari agar sampai puisi ini terkubur dalam hatinya, dialah yang di cintai heartman dengan sepenuhnya, belas kasih dan keikhlasan cinta cuma-cuma, hanya inginkan dekapan yang telah menyembuhkan rasa rinduku padanya yang seperti koma.

(5)
Telapak kasih bersamanya banyak mengejutkan hati, tak lagi kata mewakili, namun sentuh wajah belai raga terkadang mengatur rasa sepi, ku biarkan rembulan masih menyentuh bibir, asal jangan tenggelam dalam dunia malam yang penuh dengan lendir.. biarlah malam ini terlarut.

(6)
Hari yang cerah.. bunga-bunga mekar, kelopaknya berloncatan bermain kejar-kejaran dengan angin. burung-burung mengudara.. tiupkan peluit keceriaan, ikut juga awan mega berarak-arak menari-nari menyambut senyum yang terpancar indah dari sang matahari.

(7)
Membaca hatinya seperti membaca buku, mendengar suara hatinya seperti mendengarkan musik, menyimak hatinya seperti menyimak televisi; di dekat kampus dalam ruang sempit kau benar-benar nyata, sepasang sayap memelukmu, seolah-olah wujudmu telah menjadi bidadari; ingin hati mengadu pada sayapnya.

(8)
Matahari nampak merekah, hari ini telah ku petik berita, pada wajah-wajah siang yang panas.. pada punggung-punggung yang membasah.. langit tampak memerah, awan mega seperti mengeluarkan lidah api, menjilat-jilat kulit bumi tiada henti.

(9)
Teruslah bermimpi selama waktu masih hidup, masih memberikan ruangnya untuk bermimpi.. lukislah luas mimpimu di dinding maya ini; ubahlah yang sedih menjadi hal yang indah; ubahlah segala bentuk khayalan menjadi wujud yang senyata mungkin; karena dunia ini terjadi di pikiran kita, maka aturlah alurnya sebaik mungkin; "dan mintalah petunjuk kepada Tuhan.. karena Dialah yang Maha pemberi petunjuk"

Rabu, 17 Februari 2010

"ketika hati menyalah"

inilah saat semua rasa 'bersalah' menuju padaku


kemarin,
saat malam mulai sunyi sepi


hatiku nyeri,
kenapa
apa

hatiku nyeri,
meluap air mata

membasahi kulit pipi,

memerahkan warna hidung,

menyumbat pernafasan,

memerihkan mata,

membasah kuyup

hilanglah kata-kata,

hanya tinggal rasa,

tak dapat di bendung derasnya,


hatiku nyeri,
saat kau tak dapat ku rasa sebagai kau

hatiku nyeri,
aku memiliki tapi tak merasakan rasanya memiliki

"bakti hati (sansekerta)"

duhai hati..

hai air

hai api

hai bumi

hai bahari

jua batari
jua atma-atmaja awatara


pembada budi..
rimpuh cela atma begawan hati,
gonjang alam butala duli..
bumantara abadi.

duhai peratri prasasti aji,
rima harsa mengkejat relung hati

rupa cita seredam cinta,
jelata jana sejelma cakra ancala duka

jengah rasa ialah arti anitya,
jua gundah ganda gelisah..anitya.

jantera bala asa gaduhi baca,
jua runtuh salumpuh risalah jiwa

bayu tirta..buana daksina,
cucuran dadih-dadih hawa saloka

"hamparan pagi"

Menari dalam sunyi,
diantara kabut pagi

kicau burung meriuh dinding mega,
rebahkan kulit langit jagat raya

sebab rindu pada hujan telah tiba,
meredam pijar..
mata pagi terkatup pendar

seisi bumi bergemuruhan,
goyahkan paradigma ketabuan

termunculah kertas suci,
di hamparan pagi..
membawa perintah sekaligus janji,
demi para penjajah hari,
penghitung materi kaum yahudi

ah hari kian terbunuh,
ajal siap lepas rengkuh,
ucapkan salam pada ruh.

"ruang syair hati"

tempat ini mimpi..
para penyair bernyanyi,
merangkai imaji..

.seni sastra
.syair
.sajak
.puisi
.prosa
.monolog

semua itu hidup,
seakan tak pernah redup..

jika tentang cinta,
maka satu puisi lumpuhkan berjuta wanita..
jika tentang imaji,
maka segala angan tak lagi mimpi..

wahai hati,
ijinkanlah berkawan sepi..
demi hidupkan kembali,
selamanya sampai abadi..
tak pernah mati.
salam cahaya hati

Minggu, 31 Januari 2010

"Sajak tanya hati"

wahai Maha Pencipta beserta makhluk-makhluknya..

wahai semesta beserta alamnya..

wahai malam beserta langitnya..

wahai bulan beserta purnamanya..

wahai matahari jika meliputinya..

wahai peri-peri hati beserta cahayanya..

wahai penyair beserta lazuardinya..

wahai manusia beserta akalnya..

wahai hati beserta cintanya..

wahai segala beserta seluruhnya..

ku ingin getarkan tanya,
tentang syair beserta siratnya..

adakah aku pantas berdiri??
diantara hati

"Nothing"

aku,
kata ganti

kamu,
kata ganti

dia,
kata ganti

kalian,
kata ganti

mereka,
kata ganti

dunia,
kata ganti

lalu apa semua ini
??????????????????

semua bergerak

hanya kata-kata yang hidup

rasa,
hanya acuan

manusia,
diperalat otaknya sendiri


GUBRAAKK !!!

"Hening"

hening,
mataku mati

hening,
telingaku mati

hening,
kulitku mati

hening,
lidahku mati

hening,
hidungku mati

hening,
hatiku koma

hening,
pikiranku tidur

hening,
nyawa menggelinjang




hening




hening




Kau mulai nampak




"YA ALLAH biarkan aku tetap cintaiMu"

"Aku dan dunia maya"

aku semakin kering di dunia maya yang semakin garing menguliti,
seluruh rindu berkabung sendu menahan rasa dahaga sentuhan

aku terbaring jikapun semua kan berpaling

kuingin berlari tapi tak bisa,
kuingin kembali juga tak bisa,
serasa tertahan jiwa raga

aku dan jika;
semua nyata di depan mata
itulah rasa yang ku nanti

aku dan jika;
semua semu lepuh berlucut debu-debu kaca

aku dan jika;
hanya sinyal-sinyal listrik kulihat di depan mata dengan taburan huruf

"Bila kembaliku untuk pergi"

Saat ruang dan waktu menunjuk giliranku,
tiada lagi perih meluka dunia

Kembaliku kian sedankan angin malam,
datang bukan untuk hadir,
tapi pergi dan takkan kembali

kejut kejat jantung mendegub-degup liar,
menggelisahkan bulan dan bintang

aku pamit merangkak menjemput Cahaya,
tak lagi salam menghantar udara

kata kenang membingkai gurat hati berkerut,
keluarlah air hati berpeluh kecut

semua berpaling seraya amnesia,
tak lagi logika cumbu fana

Minggu, 17 Januari 2010

"bisik mata embun"

Pagi senyap
mengkabut pengap..

riuh gaduh manusia bercakap,
pecahkan mata embun melenyap..

biar berjuta arwah menderap,
berarak menembus raga yang masih terlelap..

menghidup jantung penuh harap,
hirup lagi udara penuh uap..

segera ku bertindak,
bangun jejaki jaman rimpuh retak,

tergilas liberalisme budaya barat,
hedoisme yang mengkaratkan sifat

aku bangun,
sekali lagi untuk merumpun,
di alam dunia penuh racun

"tak harus meradang"

Pernah ku meradang,
di atas samudra siang

pada iblis yang memakai topengnya,
dia sering menyebut nama tengahnya;
aku ini keparat !
jiwaku bejat !
bangsat !

maka jangan kau mendekat,
nanti kau akan di buatnya sekarat.

jika kau mendapatinya,
maka redamkan emosinya..
jangan kau menghina,
atau mengatakan dia itu psikopat adanya.

karna dia bukanlah siluman bangsat,
diapun dapat menjadi malaikat,
jika sudah bertobat...;
dan mendekat kepada-Nya

Jumat, 15 Januari 2010

"Salam perpisahan untuk cinta maya"

*the death for love
inilah saat-saat akhir dari petualangan cinta mayaku,
semuany hampir lenyap..
bayangnya pun kini mulai sirna

demi bulan yang purnama,
demi langit yang muram,
demi pagi yang senja,
dan demi cinta yang tertahan di hati,
aku minta maaf kepada semua yang tersakiti oleh semua ini

hatiku akan kutata kembli,
dengan kisah kasih dan cinta yang sesungguhnya..
kini tak akan ku buka kembali gerbang hatiku untuk seseorang yang akan kucntai di dunia maya ini,
sungguh.. semoga malaikat-malaikat mendengarkanku..

*love for life
hai malam..
hai langit..
hai bulan..
hai bintang..
hai hujan..
tolonglah aku,
jawablah tanyaku..
tuk menguak misteri di dalam hatiku.

sayang, mungkin hanya ini yang bisa kuberikan untukmu..
meskipun menyakitkan tapi hati kita telah menyatu,
darah dan jiwa kita telah bersatu padu menjadi cinta maya yang sempurna.
peganglah tanganku,
lihatlah mataku,
belahlah dadaku,
jika perlu bukalah hatiku,
tiada cinta lain selain cintamu..cinta maya.


sayang, kenanglah saat kita bersama dulu,
niscaya akan membuatmu lebih tenang..
jangan kau tangisi lagi cinta kita,
karna hal itu hanya akan merobek-robek hatimu,
di sini aku hanya bisa berdoa dengan berharap kau akan merasakan pelukanku dan belaian kasihku seperti dulu,
meskipun sekarang kita jauh,
namun tetap dekat di hati..
dan cinta kita akan tetap hidup untuk selamanya.

sayang, mungkin inilah takdir cinta kita,
yang berakhir dengan perpisahan..
namun cinta kita telah terikat kuat di hati kita,
jadi janganlh kau sedih di kala kau mengenang saat kita bersama dulu..
simpanlah cinta kita dalam relung hatimu yang paling dalam..
dan kuncilah dengan rapat,
jangan sampai ada sesuatu yang membuatnya menjadi sirna.

Oh Tuhan..
lindungilah dia yang telah berpisah denganku..
aku berharap,
demi langit yang brbintang,
demi bulan yang menangis,
demi hjan yang berdarah,
demi hati yang hidup,
aku mohon agar Engkau melindungi hatinya untukku,
cintanya demi cintaku.

dan kepada malaikat-malaikat,
ku berharap agar engkau menyampaikan salamku untuk semua cinta mayaku.


Salam dari hati