Rabu, 15 April 2009

"issue doomsday" (21 desember 2012)

Demi hari,
pecah! segala buntu.
kilapan cahaya pencabut nyawa,
menyerang lagi panas membara.
Buntu peradaban makhluk,
manusia terhapus,
hilang lenyap.
Tiada tempat lepas,
semua terkurung,
dalam hancur.
Remuk mengucur,
mendera bumi sampai babak belur.

Bentuk aurora tiba,
mendistorsi paradigma,
melenyap seluruh raya.
Warna-warni menyala indah,
di langit semesta,
meremuk berjuta jiwa.

Berteguh pada Tuhan,
jalan baik serta benar,
sangat lurus.
Pasrahkan raga,
bertaruh jiwa,
siap ajal.

Sabtu, 04 April 2009

"hilang pergi"

Menatap sepi
di hati yang mati.
sangat kering
bahkan ber-api,
kehilangan peri
yang selalu memberi
ketenangan hari.

juru selamat pergi
meninggal terbalik berdiri
beralaskan belati
yang berduri-duri.

akan kupindah kmana kini
hati yang telah mengering
hilang berantai mimpi
tanpa ujung.

"gelisah"

Lukisan malaikat di langit
menggaduhkan ketenangan di hati,
pekat melihat awan
berlari menerjang penat
yang mengeras retak
bersama matahari yang lenyap.

dari mulut
berhenti di tenggorokan
menggumpal panas
yang berduri menyala,
menelan ratapan orang
yang bertahan di perasaan.

sangat pilu
bahkan rapuh,
menangis pedih
air mata darah
yang mengalir bak hujan
mematikan senyuman
menjelma gundah
ganda gelisah
mematikan.

"lenyap"

Menangis pedih dihati
mendidihkan hati yang telah mati
saat dia pergi
dari bayangan yang lari.

sangat cepat ternyata
hilang lenyap
tanpa kata
brcucuran air mata
(bagai kencing)
yang jatuh di hati yang trluka.

tak sanggup merubah
ketetapan hati telah membaja
dan membeku rindu
walau malam menyatu.
sangat rindu
hingga semua semu
kulihat segala abu-abu
membekam peluh
yang slalu menetes di hatiku.

"cinta lugu"

Berkepala batu
dengan hati yang beku
melihat wanita lugu
di jembatan yang ber-adu.

tatapan matanya
sangat memecah nista
tak sanggup menahan kata
yang berlapis baja menyala
di hati yang terluka.

sangat lugu
tak sanggup berkata rayu,
hanya saling tatap
tanpa kata
telepati jiwa.

"hardcore cahaya"

Bermalam cahaya
yang terang menyala
kelap-kelip ter-nyata
menghidupkan semesta.

pandangan lepas jiwa
ber-orgasme dengan cahaya
yang harum di lupuk mata,
memekakan permata
yg brmunculan merata
di atas bumi berpesta.

beragam angin menara
terombang-ambing cahaya
yang menggetarkan segala maya
dengan ribuan mutiara
jatuh di kepala.

bergetar badan melata
menahan ciuman cahaya
yang membenamkan cakrawala.

"muram"

Pecahan bingung berdecak
mengangkat dagu ke atas matahari
bertahan membekam kecemasan
yang berekor mengikuti angin.

puluhan malam meninggal
tiada henti
sampai ke puncak segala,
slalu meradang
sampai darah mendidih.

amnesia tentang segala
takut akan kedepan
hilang akan ke belakang.
raut wajah mengecut
terlipat kulit
smakin mengkerut.

lambat-lambat mengangis
cepat-cepat teriris.
terdiam mati.
tertunduk kepala
selamanya.

"terimakasih untuk cinta"

Lama sekali hati ini tertawan olehmu,
hingga trtata rapi kasihmu di hatiku.
aku brharap kepada malaikat,
agar ia meminjamkan sayapnya utkku..
aku ingin terbang membawamu
ke dalam hangatnya cinta
bukan cinta biasa,
tapi cinta yg nyata.
ku ingin memelukmu,
dengan dibungkus cinta kita berdua
ku ingin menciummu,
dgn dibalut kasih kita brdua.
kasih.. terimakasih atas cintamu,
tiada pengargaan yang mampu membalasmu,
tapi hanya kesetiaan yang nyata
yang kan kuberikan..

"tangis-mu"

Hampir redup hati ini
saat kusimak tangismu pecah di telingaku.
tahukah kamu,
selama kau terpuruk di pundakku,
aku telah memeras hatiku dengan penuh cinta,
aku telah hempaskan kasih yang begitu dalam kepadamu.
tapi mengapa kau menangis..
perlukah dirimu kupeluk lebih erat lagi..
atau aku harus menangis juga?
kurasa cintamu sudah cukup,
akupun telah mnebus cintamu juga.
apakah kasih ini kurang hebat?
apakah terlalu menyayat hatimu?
kurasa hanya dirimu yang bisa menjawab..

"cinta-mu"

Saat kuhitung dengan kata,
cintamu hanya satu.
saat kulihat dengan kasih,
cintamu begitu berwarna.
saat kau menangis
cintamu semakin kuat,
mengikat hatiku dengan rapat.
lama telah kulukis kasihmu,
bgitu dalam di lubukku
tapi saat aku buka,
kulihat ada kepingan lain
yang menyelinap di hatiku.
tapi kucoba bertanya pada hatiku
ternyata cintamu memang nyata
ketulusanmu memang berharga.
dan semua ini mampu menjelaskan kepadaku
bahwa aku mencintaimu.

"mawaran pagi"

Saat aku buka hari di pagi ini,
percik-percik embun
melirikku di sela-sela daun.
sajak wangi juga menyapaku
dengan gelombang harum
dan cahaya yang segar.
ketika itu,
aku memulai waktu
untuk menjelajah baris kehidupan
dengan warna keceriaan yang telah tertulis di hatiku.
ketika itu pula,
malaikat datang.
aku sangat bahagia
atas kehadirannya
yang hadir bersama mawaran pagi
yang selalu mekar bersamanya..

"rantaian gerimis"

Awan-awan kelabu
yang kelam
menyelam di kolam hitam
yang legam.
sinaran bulan temaram
tak lagi kulihat
di malam-malam
yang slalu kusimpan,
sabit-sabit bulan juga hilang.
pecahan petir
kini merantai malam
dengan suara menyeram.
rantaian gerimis pun jatuh
menyerang bumi
dengan bertubi-tubi
mengiringi angin malam
yg smakin sunyi kelam.
dingin kurasa kini
gerimis smakin merilis-rilis
di hati yang miris.
ingin rasanya aku memeluk malam
untuk menghangatkan hatiku.

"rupa cinta"

Bulan-bulan sinaran
baris-baris berlian berkeliaran

malam-malam meluka
baris-baris cinta menyapa

awan-awan kelam
baris-baris bulan bersemayam

cinta-cinta merintis
baris-baris hati menangis

(vampir-vampir terbang
puluhan manusia meradang)

rupa-rupa
cinta-cinta
gelombang jiwa

"jarum jam"

Mengiris hari
berputarlah jarum di dinding.
berlari, menjelajah zaman yang semakin kelam..

pagi..
siang..
malam..
tak berpaling darinya.
selalu mengiringi kisah perjalanan hari,
sepanjang hayat semesta.

aneh tapi nyata
berputar terus
tanpa henti
kecuali energi lepas..

Rabu, 01 April 2009

"tarian malam"

Matahari tergelincir ditendang malam!
bulan mengetuk,
membuka detik baru.
kuraih jiwa padat,
nan gelap gelisah
ditemani sinar temaram..
kuhirup angin penuh seluruh.
kurasakan asap pesta suntuk,
saat menyaksikan tarian malam nan indah di hadapan..

lama kuberdiri di temani hati menyendiri,
untuk meratapi tarian malam..
gundah hati kering luntur,
jiwa mengemban rasa madu,
setelah kutepis tariannya..

"Gadisku"

Rapuh hati,
mata melayang pudar
jauh..
lenyap gundah,
menebas segala gelisah..

hati ini senang tak terkendali,
melihat tambatan jiwa terpuruk di dada..
kurangkul dengan amat sangat,
diriny sang pujaan jiwa..
teteskan air mata,
mengakhiri pencarian belahan hati..
kulepas segala asa yg kupunya,
berharap telusuri kisah sempurna bersamanya..

seraya sluruh bintang menari,
mngiringi kami berdua..
seraya semesta bernyanyi,
mengabarkan kpuasan hati ini..

"jiwa hardcore"

Menatap langit pekat abu-abu,
menggenggam tangan
terikat di dada..

sedalam-dalam kutarik udara,
dari hidung sampai surga.
jiwa melayang
sketika terbang
meloncat melintasi angkasa..

kujadikan jiwa sebagai saudara,
kubawa kmana kuberada..
walaupun bumi mati,
langit jadi berdarah hitam,
jiwa tetap hardcore-ku
sampai tepi hidupku
kiamat!

"Mimpi"

ilusi,
nirvana,
buah panorama surga,
mengetuk hati
memetik rasa

ilusi,
fiktif nan elok rupawan,
hidup dalam maya
merindukan hati melamun.
membayangkan fatamorgana alam,
di saat tengah malam tenggelam..
tertidur.