Selasa, 29 Desember 2009

"Iman penyair"

ku berjalan,
berlari menerjang,
melompat terbang !

tiada sayap,
sesuatu buatku terbang.

menembus singgasana langit,
menerobos inti bumi

aku tiada tau,
tiba-tiba tangan ingin lukiskan,
tentang alam hati dan relung iman

sekali lagi ku tiada tau,
tangan ini mencoret-coret tak tentu,
tak tau darimana kok bisa begitu.

sekali lagi aku tiada tau,
apakah ini turun dariNya

yang ku tau aku beriman kepadaNya,
Dialah Allah Yang Maha Esa

"suara-suara korban Idul Adha"

kecap simpuh padu seluruh,
urat menyirat tetes darah membasuh,
sumringah merusuh acap kian mengkeruh,
hentikan tanya seucap rapuh..

kelu menyingsing bulu-bulu hati,
mengibas redam punuk-punuk merpati

awan mega menggugur,
helai-helai jatuh mengguyur,
timpa bumi sehancur-lebur,
remuk redam terkucur

bumi sedang mengorban ajal,
kebiri-kebiri menumpuk terpenggal.

inilah pengorbanan, pesta penggal
hewan-hewan itu tak menjerit,
melainkan tangis bahagia terima pahit.

rintih-rintih itu bukanlah perih,
tiada ungkap tangis melirih,
itulah suara-suara putih.

Minggu, 27 Desember 2009

"Syair-syair dari status di facebook-ku"



Berikut ini ada 15 syair yang saya ambil dari statusku di facebook sejak tanggal 28 november - 19 desember 2009.
Selamat menikmati,

(1) selamat pagi wahai matahari.. sinarilah bumi dengan cahayamu yang bersih dan terang, janganlah kau mengumpat di balik mega-mega itu.. keluarlah wahai matahari, ku ingin bercengkrama dengan hangatmu ( sial ! pdhal udah nyuci pakean dr kmaren tp gak kering2 jg..huFf )
28 november 2009 jam 7:06

(2) lirr angin semilirr.. akhirnya bertemu lagi dengan malam minggu.. mega-mega terlihat mengkelabu, suasanapun menjadi sendu dan mengharu biru, inilah saatnya untuk merindu
28 november 2009 jam 17:49

(3) Ciptaan Tuhan Vs ciptaan manusia.. coba lihatlah sekitarmu, bedakan benda hasil buatan Tuhan dan buatan manusia.. manusia tidak menciptakan sesuatu melainkan hanya merusak ciptaan Tuhan, segala yang diciptakannya hanya akan membuat alam semakin rusak.. manusia ialah satu-satunya makhluk yang menyimpang dari garis takdir, tak... seperti makhluk lainnya yang mengikuti takdir yang telah di tetapkan oleh Tuhan
28 november 2009 jam 23:00

(4) malam semakin menghening, sirat-sirat kalam-Nya semakin tampak menggetar hati dan jiwa ini.. aku tunduk sembari lapuk, ku serahkan total keikhlasanku pada-Mu ya Allah.. semoga ini mampu mengantarkanku menuju tempat suci-Mu
29 november 2009 jam 20:43

(5) malam ini terjadi gerhana di hatiku.. hampir mencapai total, serasa seluruh rasa emosiku seperti berevolusi.. sungguh tak biasa, rasa ini terasa luar biasa; hampir mencapai titik MahaHati
01 desember 2009 jam 19:33

(6) bulan terlihat telanjang, terlihat di sana auratnya bersinar benderang membelah langit malam, pendar purnamanya pun merasuk hingga besemayam dalam hati dan relung kalbu terdalam..
02 desember 2009 jam 19:49

(7) hari ini tak akan memisahkan kita dgn masa lalu ataupun masa yg akan datang, karena waktu yg sedang kita rasakan saat ini adalah merupakan hidup yg sbenarnya, waktu yg lalu tinggal kenangan dan waktu yg akan datang masih berupa angan.. jadi manfaatkanlah waktu yg sekarang ini dgn sebaik-baiknya
02 desember 2009 jam 20:04

(8) putik-putik mega jatuh berguguran, menembus dinding hati bertumbuh bunga-bunga rindu.. semaikan tunas-tunas cinta hingga memekarkan kelopak harum sembari tebarkan serbuk cahaya malam.. tautkan senandung rembulan, lagukan sendu langit mengkelabu
04 desember 2009 jam 21:17

(9) meskipun siang, tetapi kulihat ada satu bintang yang bersinar pijar menerangi hatiku dengan hangat.. aku luluh pada pandangannya
11 desember 2009 jam 13:19

(10) selepas sepah dalam hati mendesah.. surau merelung tiap ruang kalbu semerdu parau, seindah bulat rembulan purnama, dirimu tampak cerminan bidadari surga di alam nirvana.. seketika sendu melebur luluh menjelma cinta
12 desember 2009 jam 17:27

(11) ketika malam menyala, sebilah sabda kudus-Mu kubaca perlahan.. ku konsumsi kalam-Mu, lalu kudapatkan makna terdalam, betapa Engkau Maha Suci.. Ya Ilahi, ku kagum betapa Engkau siratkan kemaha besaranMu di tiap ruang maupun waktu dalam dunia yang ku singgahi selama ini.. luasnya langit malam kurasa tiada mampu menampung sirat-sirat yang Kau tanggalkan diantara sabda suci-Mu
13 desember 2009 jam 19:46

(12) jika kau benar-benar membenarkan rasa ini, akan kubawakan sebukit permata beserta cahaya yang menyala terang terambil dari dalamnya inti relung hati ini.. dan dari keduanya akan kuselipkan kilauan pendar rembulan purnama yang sinarnya serupa aurora berkawin pelangi-pelangi senja, itulah rupa cintaku
14 desember 2009 jam 18:13

(13) wahai kawan kalbu aku menyayangi kalian semua, meski dirimu tak pernah di dunia nyata tetapi hadirmu tlah menyejukan jiwa dan hati ini.. tiap hari aku hanya bisa merasakanmu lewat kata-kata yang kau buat di sini, di dunia maya yang sunyi.. tiada suara maupun sentuhan, hanya ada kata-kata yang menari
30 november 2009 jam 18:42

(14) wahai bidadari maha cantik,, bilapun matahari itu terbelah lalu membentuk dua mata yang terang, maka niscaya aku akan tetap memilih dan patuh pada pandanganmu, karena matamu adalah sihir yang nyata, meluluhkan orang-orang yang memandang.. rambutmu juga demikian.. indah, serupa sulaman sutra dari surga yang berkilauan,,... begitu juga dengan parasmu, terlihat cemerlang dan bercahaya bak sinar rembulan purnama
19 desember 2009 jam 19:32

(15) malam minggu yang indahh, hatiku berbunga-bunga,, kulihat bintang gemintang di langit bermekaran tebarkan bau-bau wangi yang harum,, juga dapat kulihat pelangi di malam ini.. hmm yummy
19 desember 2009 jam 20:55

Selasa, 22 Desember 2009

"Cinta 1Hz"

hatiku bersemi pesta,
terasa sejuk menembus surga..

hemmm..ehm
sedang ingin bersayang,
dengan rinduku padanya yang meradang..
semakin hari semakin menegang

hemmm..ehm
hei kau, gadis.
ya..kamu..
berikan sedikit lagi cintamu,
nanti akan ku ungkapkan betapa aku ehem padamu,
ah.. aku terlihat bangsat!
kenapa ini memaksaku.

hari ini setelah ini hubungan kita akan naik 1Hz,
ah..aku terlihat sialan!

kau juga begitu,
slalu memaksa tuk melakukan itu

Rabu, 16 Desember 2009

"Pesta Cahaya"



Bermalam cahaya,
yang terang menyala..
kelap-kelip ter-nyata,
menghidupkan semesta.

pandangan lepas jiwa,
ber-orgasme dengan cahaya..
yang harum di lupuk mata,
memekakan nyala permata,
yang bermunculan merata,
di atas bumi berpesta.

beragam angin menara,
terombang-ambing cahaya..
menggetarkan segala maya,
dengan ribuan mutiara,
jatuh di kepala.

bergetar badan melata,
menahan ciuman cahaya..
yang membenamkan cakrawala.

Dalam indahnya malam merona terang terbitlah gugusan bernyala cahaya putih bening cerah bersinar pijar..
Maha Cahaya telah memeluk malam dengan bunga-bunga yang mekar merekah terang seraya membelah langit malam yang tampak gelap meremang..
dansa pesta langit semesta pun menghipnotis para bintang yang seketika kerlap-kerlip menari cerah hati dalam indahnya semesta alam..
seketika jiwaku ikut terbang melayang jauh menembus pesta cahaya dalam terangnya malam..
(dari situ sekejap dapat ku ambil rupa malaikat)

Minggu, 06 Desember 2009

"Senandung Sabda Hati"

hari menjera dera,

melintang sipit bulan menyabit.



rudung mega memendung,

merelung jiwa berkabung..



jera cinta mendera,

fana tabukan rasa



mulailah gong hati menggaung,

menggema ranah nebula



geram emosi menggerimis,

selayu daun-daun rindu



menyerulah sabda hati pada kepala,

setara syair dari dalamnya..

sebentar saja kubaca,
putik rembulan semikan maya

sepadu cahaya,
bercumbu cerita.

padamu wahai maha jelita,
yang wajahnya serupa rembulan purnama..
tidakkah kau baca itu,
tentang syair demi parasmu

tapi hatimu buta,
tak mau terima indahnya rima;
kau muntahkan semua!

siasat sial simalakama,
tak seindah indahmu,
tak serupa hatimu..
ratu nyata !

sembilan purnama,
tahun pertama

tiriskan senja segapai gemintang..
jauh terangkai,
tiada terbuai..

cawan semu seisi madu,
biar seruput berbuah rindu

remah-remah cerai tersatu..
padu.
siratkan cerita baru,
tentang cinta padamu.

biar kupilih diantara gemintang yang berserakan di langit,
semua sinar menuju pada hatiku yang sempit..
ku tak pilih sayang,
biar semua terpijar

turutku seriling swara bumi,
kaitkan sabdanya pada hati

tiba-tiba membuyarr,
gemuruh menggelegar,
serupa sambar halilintar!
jiwaku terkapar;
mati suri lalu bangkit kembali

sujudku pada Tuhan,
inginkan sebuah jawaban

dari langkah yang buntu,
jatuhlah peraduan baru..
.berevolusi
.bertransformasi
hati ini semerbak energi,
serasa seluruh kuncup memekar semi

seketika hati menyala,
pautkan cahaya peri-dewa

sumringah..
penuh gairah..

membelahlah cahaya dari kedua mata,
berfusi.. ana'kan permata

wahai langit dan bumi,
wahai batu dan api,
wahai angin dan sepi,
wahai hidup dan mati,
belahlah dadaku,
pijarkah hatiku??

ah.. biar ku lucut,
tak usah lagi itu terpaut.

semendung hati merindu,
jual tangis sepadan sendu

inilah sajak airmata mega,
yang gerimis mengucur dari dalamnya..
indah bukan?
rasakanlah dengan hati

Salam Cahaya Hati;
Manusia Hati

Jumat, 13 November 2009

"air mata langit"

ku meraba rasa,
merinding kuduk mendera

harap santun pegat nista,
rusuh menggemuruh ria

huru gebu hati menggeba,
tiarap rasa pada kelabu asa

hujan melaksa sudra,
dari sujud hingga jungkat sutra

gerimis berjatuh,
melupuk bak peluh
mengkeruh

hunus bulan pada hati matahari,
matikan pijar awan sang mentari

luruh,
menerus runtuh
gelinjang ruh,
ikat gerak waktu seluruh

dingin jelma salju,
bekukan hati merindu

angin menggiling lebat,
malaikatpun hormat,
sampai berhati lumat.

kulekat kelu mengerat,
sendu padu seucap karat

meluruh gemulai rintik,
menggaluh tirai bertitik-titik

tulis sabda tangis langit,
merakit lagi menjerit

halus angin mengelus,
pemeluh gundah sehalus

bumi getar menggemuruh,
lucutkan tunas sembari rapuh

tanya kuncup berbunga-bunga,
mengatup pilu melari maya

gugur-gugur,
langit meliur-liur

awan deraikan kaca,
selunak rajam cerca

duh air mata langit,
seduhmu menggelisah sengit,
luapkan emosi pahit


tik-tik-tik
bunyi sampai dalam hati,
tiada henti

Senin, 09 November 2009

"Cintaku Mejikuhibiniu"

kau yang jelita,
tak jenuh ku mengeja cinta

kau menawan bak melati,
mengelus-elus dinding hati

isyaratku padamu,
tak kunjung kau rindu
tak juga merasuk kalbu
mu

kau memendam segala,
tak terlihat di mata

hanya terasa
gemetar saja

titipku padamu hanya sejengkal ini,
asmarandana dari hati.

sekedar ku,
ingin mereda tangismu.
merasuk kalbu
warna pilu

ku ramu cinta pecahmu,
terangkum haru

sepernah ku kirim malaikat dariku,
membias cintaku:

"mejikuhibiniu"


tak cukup selembar ini,
mengeja asmarandana dari hati

kutambahkan lagi,
dari remuk sampai bentuk merpati

secerah pelangi,
cintaku ini

inilah gombalku,
ku tak malu
jika kau terima mau

jika kau hujat,
itulah harga penuh kejat

apakala kau rindu,
tak pernah ku tau

dariku
untukmu

Minggu, 25 Oktober 2009

"Kisah darimu (musikalisasi puisi)"

Ku rela kau tiada suka,
bela dariku begitu saja..

sungguh emosiku merumput padang,
tumbuhkan duri-duri darimu

kau biar saja dulu,
tak lagi ku kenal begitu

ingatlah aku pada jalan itu,
tempat di mana mataku bertemu matamu,
di sana kau titipkan kisah kepadaku,
padahal ku tak begitu terima mau

aku ulang kembali kata-kata itu,
walau terdengar haru,
tapi kau hanya diam membisu

ku ulang lagi kata itu,
tapi semakin saja kau begitu,
membatu.

kau sulit ku luluhkan,
detak waktupun semakin kutelan

kini ku seperti dalam kobaran api,
semua gas tubuh seakan terbakar tinggi

emosiku meluap-luap akan meledak,
tapi padam ketika ku lihat wajahmu
ku tak tahu,
dan kau pun tahu bagaimana hati ini menahanku

ku terlihat lemah,
setelah rasa itu termamah

inginku cerita padamu,
tentang Maha Cinta.
yang di mana setelah semua berakhir,
kisahnya akan menjadi kenangan terindah yang tak terlupakan

memang begitu adanya,
jika kau percaya,
akupun demikian

mari kita melangkah,
lebih kedepan..
tak usah kau lihat ke belakang,
itupun tak akan mengembalikan

mari ulangi kisah darimu,
seakan semua baru..
ada baiknya kita lupakan masa lalu,
jika semua ini akan lebih mengharu.
tak apalah,
walau dengan hias air mata..
kita siap bersama,
untuk canda bersama..
untuk sedih bersama..
untuk tawa bersama..
untuk cerita bersama-sama

Selasa, 20 Oktober 2009

"Kisah denganmu (musikalisasi puisi)"

Dasar sialan !
kau genggam sejumput pasir,
lalu kau tuang di atas hatiku

tingkahmu tak wajar,
sekarang tak seperti awal.
tingkah seperti ratu, sok gaya.
seakan dunia kau bawa.

pergilah,
telan semua yang ada..
tak usah kau usap lagi air matamu,
tingkahmu bodoh

aku lelah,
berjalan menuntunmu,
menelan semua palsumu..
tak ubah.
cemberutmu lubang kemunafikan,
sehingga buatku tak lagi segan..
matamu juga demikian,
seperti mencuri ketenangan.

aku ingin muntah,
terlalu bosan denganmu..
tak usah lagi kau kenang,
segala memori akan ku potong,
lalu kubakar.

dari dulu memang demikian,
kau terlihat sialan.
silahkan cabuti segala punyamu,
ambil semua.
kebutuhanku bukan dirimu..

aku mungkin terlihat bodoh,
berbaik hati demi inginmu.
aku mungkin terlihat bodoh,
tak pernah tinggalkanmu.
tapi mungkin aku terlihat pintar,
setelah mengetahui bangkaimu.
ku tak harap kau kembali,
jika masih ini

sebaiknya demikian,
kau pantas dapatkan..
tapi ku takkan benci,
walau bagaimanapun nanti.
kau tetap temanku,
pelengkap hari-hariku

kembali ku pada kaca,
melihat wajahku saat-saat terluka

tapi inilah kisahnya,
tak pantas lagi untuk di rasa.
karena kau baru ku kenal,
sandalmu pun baru ku pinjam,
jadi tak usahlah ku berbuat demikian,
karena emang tak perlu,
hanya kumpulan lucu

betul juga apa katamu,
sejak dulu kenapa kita inginkan bersatu
padahal terlalu kacau,
untuk sebuah persahabatan.
ku ingat saat kau ambil daun di kepalaku,
saat itu kau terlihat malu..
karena akupun tau di kepalamu juga demikian,
bahkan terselip di situ anai-anai

anai-anai..
ya.. anai-anai
kau suka kumpulkan anai itu,
lalu kau bawa kepadaku,
terasa tak wajar memang,
tapi itulah agar waktu tetap berjalan,
menyusun kisah ini walau tak pantas untuk di bicarakan lagi

ah sudahlah,
waktu juga demikian,
pura-pura

Minggu, 18 Oktober 2009

"Dua rindu untuk satu hati"

Duh hati..
apa yg kau buat pada sayangku ini,
jangan kau bakar dia dengan rindu..
kejat rindu kan timbulkan anai tangis lalu kuncup harap memekar..
jikalau tiba saatnya datang jua cemas,
lalu curiga sampai mendidih dalam rasa..
duh hati,
jangan kau kobarkan rindu dalam apinya..
dialah yang selalu merajut hari dikala malam menyala,
menari bersama gemintang dan gemerlap temaram...
tak usah kau cemaskannya,
karena dia juga merindumu..
dikala nyata tak jua dapat mengambil ini,
hati terasa terkejat-kejat atas rindu ini..
apalah semua ini,
hanya menanti waktu yang berbaik hati,
menemukan bayangan sejoli dalam pelukan abadi.

jika kau tak dapati rindunya adalah rindumu,
maka sapa-lah dedaun gugur terjatuh dalam hati ini,
sangat tak wajar.
gerimismu kian rapuhkan dedaun tergugur menjadi semakin rapuh,
rintih pedihpun menyala sembari mendidih..
meluap-luap disana rindu terbakar cahaya dalam hati,
lahirkan embun kasih abadi

rindu oh rindu
ternyata kau cukup sukses,
bingungkan para bidadari dan malaikat malam yg senantiasa ingin sentuhmu..

rindu oh rindu
katakan padanya bahwa dirimu dalam hatiku adalah miliknya

rindu oh rindu
tetaplah kau menari dalam hati,
jangan lepas atau menghilang,
karena dia inginkanmu tuk tetap hidup dalam hatinya,
menuai beribu gerimis yang bergugur jatuh bersama rasa

"Mengejar bayangan sendiri"

Gelimpang matahari tergelinding di atas awan,
merajut debu-debu hari rangkumkan mekar gemintang..
suara desah angin hempaskan dedaun gugur terjatuh di atas kulit laut.
terombang-ambing baris ombak menggulung sujud..
ikan-ikan muntah darah,
pingsan sembari terapung
kau kawan,
terlihat mengikutiku sepanjang jengkal waktu,
menerus geruskan arus hari pijakku.
duh hati,
kecepak cahaya kian hidupkan bayangku..
tergejolak,
berlari.
ku kejar sampai mati

terkesima ku pada dedaun gugur,
merapuh runtuh tersujud lunglai..
angin iseng porak-porandakan barisnya,
sampai terkubur
hemm..
angin terbau harum,
nyala melati terselubung peri-peri penemu mimpi..
terdengar jua gema dewa merantau dari langit berarak turun ke bumi,
merebahkan panji-panji hitam di sudut malam sunyi..
Maha dewa terteduh tekuk,
terkurung dalam bejana emas,
langkahnya mekarkan beribu bunga terlaksa dari utara sampai langit selatan
terdengar di sana rintih rajawali dalam sangkar,
depak-depak kakinya kian marah akan meruntuhkan sangkarnya..
dia lebih buruk daripada katak dalam tempurung..
sayap lebarnya pantas menembus langit,
tapi raga terkungkung dalam sangkar.
Duh rajawali,
malang sekali nasibmu kini,
terkurung kungkung dalam sangkar emas,
tak dapat lagi kau tembus langit itu yang melambai-lambai akan hadirmu..
sayap kekar di pundakmu seakan-akan mati tiada guna

sudut-sudut langit terlihat gelap,
tertutup bentang sayap arak-arak burung gagak sembari tiupkan anai-anai warna hitam,
matahari hanya bisa mengintip di balik awan
apalah yang terjadi pada hari,
bayangku termakan bayang gagak..
tak dapat lagi hidup.
kutunggu dan tertunggu,
hujan kan turun hari ini..
saatnya kulipat cahayaku,
ku tabung kembali..
sekarang hanya rekat-rekat dinding jadi sahabat pengganti bayang,
rintik gerimispun mulai meradang..

hias-hias malam mulai terancam,
selaput bulan mulai terkikis bungkam..
terlihat juga temaram meredup,
nyanyikan senandung rindu sembari luluh hati,
lalu mendidihlah pedih yang kian merintih..
sampailah bidadari malam turun merangkul bulan,
tak lupa utusan langit jua datang..
duh bulan,
tangismu lukiskan muram,
gugurkan berjuta gemintang..

"Terbaring Lelah"

Bergurat retak palung malam dalam waktu ini..
terpaut rintik gemintang gerakkan angin rindang,
sejurat rajut temaram terkira seringai ilalang padang rembulan..
ku terteduh, patuh.
berjuta lelah berganti luluh lepas tubuh,
kemudiku mulai gelisah,
tiriskan letih yang merintih getir..
pedang-pedang gemintang terlihat jua jatuh bergugur padu hujami senyum lelah terpancar dalam ruas bibir mengikir kerut pikir..
huuFf ingin ku nikmati waktu terjaga ini

kini binatang terkurung dalam diriku,
terbekam, tak segan.
jelaga raga meringkasku dalam senandung peluh merantai urat,
tak penat...
ulang dan ulang,
sejuk sering jua merasuk,
lepaskan pikiran busuk.
lagu-lagu gemawan rasa jingga hiasi pandanganku,
lepas jauh kecuali rautnya..muncul
meremas lagi memeras hati,
tak hati-hati.
halilintar jua mengantarku akan kubur,
tak jauh dari roda yg sering kubawa
melaju dan laju
kalahkan angin bernyala api

hua-hua-hua
penghujung malam mulai munculkan bola mata burung hantu..
arak rajawalipun merapat langit,
pertanda menandai bulan yang kan jatuh malam ini..
hua-hua-hua
terlihat juga gemintang berserakan di langit,
bekas malaikat porak-porandakan perhitungannya..
dan demi maha warna dan cahaya..
hela nafas berhembus lekas,
tak putus
tautkan beribu sajak syair yang terbang melayang dari angan sebagai pemanasan untuk rangkaikan ini..

teruntuk untuk tivi yang sedang ku simak,
curhatku menyatu warnamu..
teruslah mengoceh,
acuhkan segala toreh..
pecahkan ramai dengan gerakmu,
sampailah kau tak juga lelah..
menyedot listrik rumahku.
udara ini dengan rasanya,
ku rasa dengan menterjemahkan kesan yang ku terima,
dan kan terus ku baca,
karna waktu juga tak mau kalah..
ingin ku ledakkan laju waktu dengan lirikan sinisku,
tapi tak sanggup;
waktu semakin meninggalkan jejaknya..

dan dunia terasa dalam genggaman,
saat urat menyampaikan sinyal panca indra ke otak.
ku rasa ku sedang menonton tivi di otakku..
semua yang ku sentuh terurai menjadi listrik,
tak ada yang nyata di sini,
semua terlihat semu
saat terpikir otakku tentang siapa penggerak semua ini,
kucoba bayang melihat di dalam tubuh,
tetapi hanya ada daging dan darah yang selalu terus berada penuh..
tiada apapun,
kecuali roh.
tapi dimana rohku,
kurasa harus kupanggil;
"Hei rohku, sedang apa kau di dalam..
cobalah keluar, ku ingin berhadapan denganmu.."

roh :"maaf kawan,
tapi beginilah nasibku, hanya terkurung di dalam tubuhmu..
jikalau aku keluar, maka kau seperti boneka kawan,
hanya diam lalu musnah terurai.."

"oh..yaudah rohku,
diamlah di dalamku,
jagalah diriku dari segala bahaya dari luar,
kendalikanlah q dengan pantas..
jangan kau tinggalkan aku,
kecuali malaikat akan menjemputmu pulang untuk kembali.."

Sudah saatnya ku bentuk ilmu dalam semesta,
tak beda, bukan apa-apa kecuali sajak yang kubungkus dengan cahaya..
bukan apa-apa hanya sederet kata yang mungkin dapat di ambil ilmu dan pelajaran dari dalamnya..
dengan hati,
demi udara
demi warna
demi cahaya
demi para malaikat,
demi para yang suci,
demi makhluk yang tak hidup tapi menyala terang,
dan janganlah tercabut cahaya dalam mata..
ini semua hanya penyembuh hati dan peneduh jiwa..

Minggu, 11 Oktober 2009

"Merak Putih"

Kulihat anggunmu bertengger manja,
di ranting dedaunan senja

elok rupa nampakmu,
terbang hinggapi hatiku

wahai merak putih,
ekormu mekar menyala,
alihkan dunia

kau seperti bidadari,
yang cantik berseri-seri

wahai merak putih..
kau seperti utusan langit surga,
menawan pandangan para dewa

seperti bunga melati,
menyentuh lagi di sayang hati

malaikat-malaikat tak lelah memujimu,
berikan tangisnya demi sayapmu

duh merak putih..
kau terlihat Maha Putih,
nyalamu bagai berlian yang tak pernah redup

Rabu, 07 Oktober 2009

"Gempa Andalas"

Andalas tergilas rampas,
hancur lepas tersayat peras..
ribu daya gelombang maha,
gulingkan ribuan sujud samudra..
tunas-tunas tercabut lucut,
gugurkan gemintang jatuh penuh arang kecut..

Sekali lagi,
kandung bumi melara,
lagi seruput manis dosa

getar..getar..
biarkan semua berputar,
menerpa do'a para hamba berhati pagar

lekaslah tangis mengalir,
ledakkan waktu berbau anyir

Amuk ini tersurat dari Ilahi,
ada penuh getarkan nadi,
berdo'alah selagi jalan masih punya hati,
sebelum mata merapat sepi

"Dunia baru dalam sepi"

Terangkum sebuah kata rasa jelma asa mencabik amuk sepi yang merantai malam saat gemintang dan bulan terkantuk candu dari belaian angin sepi berdarah api..
kata-kata itu hidup menari-nari di tengah para penilai konyol yang hanya mengacau tulisan yang serasa dia hanya hampa adanya..
salah dia merasa pekat saat dia tak menemukan makna di dalamnya,
karena dia tak pernah mengerti makna hidup dari rasa yang selalu menghidupkannya dari belenggu hampa..
tak terkira bait itu hidup merudung rimba sepi sunyi yang meredup gelap dalam udara beku berkerumun rindu para pelagu elegy rasa..
inginku rebahkan dinding ini menjadi senyawa hidup yang mampu mewujud semua mimpi yang tak lagi angan saat sepi..
ingin kubentuk dunia baru dalam sepi yang lebih nyata dari kenyataan..
seseorang dapat mendatangi dunianya sendiri dalam bentuknya sendiri dari hasil pikir imaji walau hanya lewat kata-kata sunyi..
Salam Cahaya Hati

"Senandung malam suntuk"

Malam kian meninggi,
senandung bulan bersajak sunyi..
selaput mata tambah kerut,
tepiskan angin menjalar larut

Duh hati
mata tak kuat tahan rasa,
serasa detak tak kantuk jua..
biar kelebat kabut yang menderap,
jeratkan jiwa tuk segera terlelap..

bulan melaras genang,
rekat gemintang redam angin gelombang

luruh padu bulan rontakan pekat,
lekas kelebat kabut capai pelangi singkat

ambruklah kiranya mimpi ke hati,
redupkan nyala gemintang menyusul pagi..
selamat duhai hayat,
gemetar tidur memuncak sepi..
hamba kiranya senandungkan do'a sebait puja demi jalan menuju pagi,
kejut kejat gejolak nadi,
tersadar rasa telah melayang dalam mimpi

Duh hati..
ijinkan sampai pagi

Senin, 21 September 2009

"Gerak Angin"

Angin..
mendayu laju,
lalu sepi

gerak angin menggaduh hati,
terbang tanpa bayang mencengang pikir..

bergerak daun menari,
terombang-ambing angin iseng,
tanpa rupa tapi penggerak nyata..

taulah..apa itu angin,
mengalahkan para arwah dan roh,
wujud aneh tapi hidup

Angin..
cukup aku bingung di buatnya,
bukan apa-apa tapi mengapa,
apa lagi berkawin api

"Menanti Malam Takbiran"

Ter-alun detak hari beriak suara riah ibadah,
terjang pagi sampai malam merangkum do'a ramadhan.
malam takbir ternanti tunggu para muslim sejagat,
tertunggu sembari lekas jiwa telanjang suci,
sesuci hati terlucut api.

hari kian menegang,
terbukanya jembatan menuju bersih dosa.

menanti;
menunggu malam takbiran,
tercengang jiwa dan pikiran,
berpacu getar jantung nadi tak henti.

menanti;
malam sakral penuh pujian,
ledak takbir menggetar angan.

Jumat, 18 September 2009

"Sepucuk kata maaf"

Demi ketulusan atas nama keikhlasan...
walau raga tak dapat bersapa,
walau wajah tak dapat bertatap,
walau tangan tak dapat menjabat
walau kata tak dapat bertutur,
dan walau suara tak dapat terdengar...
dengan segala kerendahan jiwa dan ketulusan hati,
kami titipkan kepada cahaya dan udara sepucuk kata "maaf" yang terlahir dari palung jiwa dan relung hati terdalam kepada kawan semua...
semoga di hari yang fitri ini seluruh hati, pikiran, dan jiwa kita semua menjadi bersih, sebersih cahaya matahari yang menerangi alam semesta...
Minal Aidzin wal Faidzin,
Mohon maaf lahir dan batin.

Rabu, 09 September 2009

"Perempuan Maha Jelita"

Ku ceritakan pada kalian sabda langit kepada semesta raya
tentang makhluk terindah yang lahir dari rahim bidadari surga
dialah makhluk yang sangat mulia lagi cantik menjelita

Ku ceritakan pada kalian sabda langit kepada semesta raya
ini cerita tentang sepucuk cahaya cinta yang tersirat tentang seorang perempuan yang cantik lagi berparas manis dengan berhias senyum emas yang dimana wajahnya sungguh menawan orang-orang yang melihat seketika luluh patuh dengan senyumannya...

Rambutnya sangat halus lembut bak sutra yang terlaksa dari surga,
wajahnya bercahaya putih bening yang jika dewa-dewa memandang maka takhluklah mereka semua dengan sepenuh hati,
matanya menggoda seraya menghipnotis jiwa para penyair untuk membuat berjuta syair dan sajak yang rela untuk dihadiahkan kepadanya,
sentuhannya mampu menyembuhkan orang sakit,
gemulainya yang indah memikat para lelaki sejati yang tak pernah kenal cinta,
dan binatang buas lagi liarpun lemah tak berdaya merasakan sentuhan jari entiknya...

Suaranya merdu seindah lagu seribu dawai yang menggesek biola surga yang seketika menidurkan setan iblis yang mendengarkan,
para pencari cintapun berbondong ramai untuk merayunya dengan sejuta kata rayuan gombal,
terlihat juga beribu malaikat suci mengiringi langkah jalannya yang setia mati menjaganya...

Ku ceritakan pada kalian semua sabda langit pada makhluk-makhluk semesta raya
kemunculan gadis itu sungguh di tunggu-tunggu kedatangannya,
yang dimana kedatangannya akan disambut megah oleh seluruh makhluk alam semesta raya,
dengan segenap rasa lapang sembari di tunggu-tunggu kedatangannya...




Salam Cahaya Hati;
Manusia Hati

"Sajak untuk Siang"

Sesimpel katapun kugoreskan demi panas yang melingkupi udara,
siang menganga rekah terkelupas lidah api laksana dari neraka termuncul dari dinding awan,
remasnya sampai ke ubun-ubun..
merenggut dan menggosongkan kepala batu terselubung rambut-rambut hitam..
Siang rekah menerjang terjang dengan angin berapi yang membelalak pijar terbang melayang menghanguskan daun-daun hijau..

HuuFfh..
ingin kuberlari dari waktu siang,
ingin ku mengumpat ke dunia malam selamanya..
tapi tak mungkin bisa.

Panas siang hampir mencapai maximum,
terlukis lidah api neraka mulai muncul menjilat-jilat muka bumi yang nampak tak rapi lagi,
terkoyak hawa aneh yang kian mengantar mati..

Sekelebat sayap mulai berjatuhan,
tak lagi burung ingin terbang di siang hari,
karena itulah jembatan menuju ruang kematian..

"Ampuni kami Matahari !!"

"Aku Cinta Dia"

Oh Tuhan,
bisikanlah namanya yang selalu ada di hati ini,
aku menyayanginya..

Oh mama,
bisikanlah namanya yang selalu ada di hati ini,
aku mencintainya..

Oh papa,
bisikanlah namanya yang selalu ada di hati ini,
aku miliknya..

Entah mengapa ada di malam ini aku teringat wajahnya yang cantik mempesona,
bidadari seolah-olah jelmaan dirinya..

Entah mengapa ada di malam ini aku ingin bertemu memeluknya dengan seluruh rasa yang tersimpan dalam hati ini,
sungguh sulit untuk kukatakan;
bahwa :

"Aku.. "



"Aku.. "



"Aku.. "




"Aku Cinta dia !!"

"Cerita Cinta antara Matahari & Bulan"

Hari-hari menyejuk indah berbau sajak putih tentang cahaya cinta perkisahan antara matahari dan bulan..

Kawanku, lihatlah..
untuk kali ini lihatlah dgn hati;
tentang kisah cerita cinta antara Matahari dan Bulan..

Kau lihat kawanku;
matahari adalah sosok jantan penuh tangguh tentang cahayanya yang bersinar pijar terangi semesta raya..
Kau lihat kawanku;
bulan adalah sosok betina penuh anggun tentang sinarnya yang temaram terang menghias malam..

Lihatlah kawanku;
sebenarnya mereka berdua sepasang kekasih abadi,
mereka berpacaran layaknya suami istri..
Mereka saling berbagi tugas untnk menerangi bumi..
Matahari berperan penuh menafkahi bulan dengan sinarnya,
sebenarnya sinar itu adalah cahaya cinta yang terhempas terang dari matahari kepada bulan,
matahari sangat setia kepada bulan,
jikapun matahari tak setia maka reduplah bulan seketika mati...

Matahari penjaga siang;
Bulan penjaga malam;
patutlah mereka berpacaran.

Kau tanyakan bintang kawan??
Mereka adalah teman baik;
yang menjaga percintaan antara Matahari dan Bulan.

Rabu, 02 September 2009

"Rinduku PadaNya"

Matahari tergelincir di tendang malam..
remas bintang menghias jelaga.
aku merunduk,
lepas maut.
berlucut debu takdir yg berlendir

pasrahku padaMu adalah selama waktu,
sampaipun hujan darah

aku merunduk,
mengemis maafMu,
legit terasa manis terlaksananya

aku merunduk,
terhimpit ruang dan waktu,
ingin candu pelukanMu

aku dgn nyawaku rindu padaMu Ya ALLAH..
kapan aku terbelai kasihMu?
sungguh ini titik puncakku


i miss U

"Sajak Manusia Hati tentang arti RINDU dan CEMBURU"

Atas nama raga…
demi petualang cinta,
demi pembenci cinta,
demi malaikat jatuh,
demi para penyair,
demi amukan sepi,
demi dinding hati,
demi tarian malam,
dan demi yg muram…
sesungguhnya apa itu rindu ????
ialah sesuatu yg menghilangkan stengah nyawa…
ialah saat manusia ingin kembali…
ialah saat tangis tertahan di hati…
dan saat semua rasa tenggelam dlm hati…
semua itu wajar bagi seorang manusia yg kepingan hidupnya terlepas dari kesempurnaan…

Atas nama pemuram…
demi senja kelabu,
demi koncreng pencemburu,
demi daun-daun yg layu,
demi hati yg beku,
demi wanita perayu,
demi penggerutu,
demi yg sngat pemalu,
dan demi peselingkuh yg membatu…

sebenarnya apa arti cemburu????
ialah ssuatu yg memuramkan,
ialah ssuatu yg mremukkan,
cemburu meremuk redamkan sluruh jiwa pencemburu,
hingga smua prasaannya layu…
serasa hilang nyawa,
serasa hilang raga…
tapi itu wajar bagi manusia yg sangat mencintai…

"Puisi Perpisahan Versi Picisan"

my beibz…
mungkin inilah takdir cinta kita,
yang berakhir dengan perpisahan…
namun cinta kita telah terikat kuat di hati kita,
jadi janganlah kau sedih disaat kau mengenang saat kita bersama dulu…
simpanlah cinta kita dlm relung hatimu yang paling dalam,
dan kuncilah dengan rapat,
jangan sampai ada sesuatu yang membuatnya menjadi sirna…
itu pesanku…

Beibz…
mungkin hanya ini yang bisa kuberikan untukmu,
meskipun menyakitkan tapi hati kita telah menyatu,
darah dan jiwa kita telah bersatu padu menjadi cinta yang sempurna…
peganglah tanganku,
tataplah mataku,
kalau perlu belahlah dadaku,
dan bukalah hatiku,
tiada cinta lain selain cintamu…
tapi mengapa kau masih menangis terus??
haruskah ku menangis juga??
houhou . . .

Beibz…
kenanglah saat kita bersama dulu,
niscaya akn membwtmu lebih tenang…
jangan kau tangisi lagi cinta kita,
krna hal itu hanya akn merobek-robek hatimu…
di sini aku hanya bisa berdo'a dgn berharap kau kan merasakan pelukan dan belaianku seperti dulu…
meskipun sekarang kita jauh,
namun tetap dekat di hati,
dan cinta kita akan tetap hidup,
untuk selamanyaa…

saat ku pejamkan mata,
wajahmu masih kulihat dalam pikiranku,
seakan kau tak pernah lepas dariku…

"Ketika rindu ini milikmu (at night)"

Berputar dengan malam membuatku candu,
menyatu dengan bulan serasa ku bagaikan vampire pemburu,
yang haus akan darah mu…
kau buatku merasa rindu,
bukan rindu biasa tapi rindu pencemburu…
biarlah ku jadi vampir,
biarlah ku jadi pemburu,
tapi ku tak ingin menggigitmu,
karena ada sesuatu yang menahanku.
rinduku padamu bukan sekedar rindu,
tapi rindu para pecandu,
kau telah buat hatiku hidup denganmu,
kau telah buat hatiku menjadi perindumu,
tak ada yg mampu melepaskanku dari semua ini,
kecuali dirimu

wahai seluruh alam beserta makhluk-makhluknya…
wahai langit malam beserta bintang-bintangnya…
wahai luas samudra beserta palung-palungnya…
wahai hati manusia beserta relung-relungnya…
dan wahai bulan beserta cahayanya…
dengarkanlah suara dalam hati,
rindu rindu,
rinduuuuuuuunya hatiku…
ada di malam ini,
aku slalu teringat akan cintanya yang slalu menjilati hati ini…
para bintang dan rembulan tolong sampaikan rindu ini kepadanya,
dialah masa lalu…

"Waktunya tidur"

Duwh hati…
aku pussiingg…
bukan sembarang pusing,
tapi pussingg 1 trilyun keliling…
ku liat segalany berputar,
bumi berputar,
roda berputar,
haahhaaa
bahkan mataku ikut brputar,
mengiringi pussingku yang semakin mendugem…
putaranny 1 milyar kali prdetik,
pertanda saatny ku harus tidur
ZzzzzzzzZzzzzzzzzzZzzzzzz

"Untuk Putri dewi sri sepi yg kesepian"

Untuk Putri dewi sri sepi yang kesepian :

Malam hampir tenggelam,
geliat bulan mulai mendesah,
menanti seorang gadis sepi yang tak kunjung dapat suami.
menanti pagi,
sejenak desir embun menepi,
menelan ratapan gadis manis jomblo sendiri.
buatan Tuhan mulai berganti,
menepis sajak untuk gadis sepi.
pesajak telah khabisan waktu,
kata itu adalah menggerutu.
sangat layu,
hingga segala terlihat abu-abu,
setelah melihat gadis manis sndiri,
sedang bermain api-apian dalam hati…

"Aku??"

aku bukan siapaku…
tak tentu.
ku hanya manusia hati,
walau hatiku bicara tak henti…
ku bukan malaikat,
walau sayap terasa dekat…
ku hanya penyair,
walau sekedar amatir…
aku ada dalam warna oksigen,
dalam distorsi aku kadang berkonsisten.
ku hanya setengah khayalan,
yang hdup dalam pertarungan cahaya bulan…
segala emosi telah kubaca…
bersama jiwa ku berkaca…
jadi siapa aku???
(tiba-tiba bocah jawa ingusan ngomong bahasa inggris =
“shut up !!” )

"Untuk wanita misterius"

untuk wanita misterius
(ku jumpai di pinggir jalan):

Senyummu telah meruntuhkan tangguhku…
kau datang di depanku dengan membawa paras manis,
seakan parasmu menghipnotis orang-orang yang memandang…
caramu tersenyum mematikan jiwa liar yang ada di tubuhku,
seraya aku mati…
rambutmu sangat indah,
bak sutra dari surga…
tubuhmu sangat sempura,
selayaknya tsunade…
tapi siapa dirimu?
ku belum mengenalmu…
tiba-tiba kau tersenyum manis kepadaku…
seakan kau pernah bersamaku…
sangat misterius,
kau buatku semakin penasaran…

"Berkata dengan Rindu"

Malam ini langit terbelah,
oleh bulan sabit yang melamun…
hatiku terasa sepi,
karena rindu belenggu hati…
apa kata dia??
jika saat ini hatiku merindunya…
apa kata dia??
jika ku ingin memeluknya…
oh Tuhan,
perlihatkan wajahnya di depanku,
ku ingin dia tahu bahwa saat ini aku ingin dia mnemaniku…
oh Tuhan,
buat dia merasa bhwa aku sedang memeluknya…
ku ingin dekapannya malam ini juga…
karena rasa ini sngat hidup di hatiku,
rasa ini sangat nyata untuk di rasakan…

Kata ini ku katakan dengan sepenuh hati :
hei masa laluku,
saat ini ku sedang merindukanmu…
ku ingin kau mengingatku,
walau trasa susah kau mengingatku…
ku akui ku ingin dekapanmu,
ku akui ku ingin
kau dekat lagi denganku,
sekiranya kau hanya ingat namaku,
itu cukup buatku tenang…
ku ingin kau menciumku di pikiranmu,
dan saat itu juga akan kubalas ciumanmu di pikiranku…

huff akhirnya rindu ini terlepas,
tarikanmu mulai terkikis,
bersama malam yang semakin teriris…

"Untuk Ayahku"

Ayah…
kau pejalan hidupku,
tapak berdarah telah kau lewati,
tahun demi tahun.
Ayah…
kulihat bahumu, meminggul dunia.
duniaku dan keluarga.
kau buatku merasa hebat, tangguh, dan kuat,
seperti jiwamu.
kasihmu tak pudar di terpa waktu,
kau tetap smangat membara menapak dunia,
menanam hdup satu demi satu,
demi masa depan waktu…
peluhmu sangat mahal,
tiada apapun yang setara.
demi tangguh,
demi kuat,
demi hebat,
ku akui kaulah yang nomor satu,
segala penghargaan untukmu…

"Untuk Ibuku"

Ibu
kaulah udara yang melingkupi bumiku…
dalam tanganmu,
ku bersimpuh tak berdaya…
dalam kakimu,
ku harap dapat melihat surga…
namamu telah terukir di jiwaku,
kasihmu telah terlukis di hatiku…

Ibu
ku ingat tentang hdup,
dimana aku hadir dari liangmu.
ku ingat tentang masa kecil,
dimana ku tumbuh dari air saripati-mu.

Ibu
kaulah bahagiaku,
snyummu sangat membanggakan,
ku ingin kau peluk diriku untuk selamanya,
sampai pencabut nyawa merenggut jiwa.

Ibu
segala penghargaan untukmu…

Selasa, 01 September 2009

"Malam untuk para penyair"

Malam ini...
demi temaram bulan,
demi auman gagak,
demi vampir-vampir,
demi setengah mati,
demi mata burung hantu,
demi suara sunyi,
demi dingin yang membekukan,
demi angin yang berdarah,
dan demi yang terbang di malam hari...
sepenuh jiwa tarian cahaya telah terbit,
yang muncul dari relung para penyair yang datang malam ini...
surga akan ada di bumi,
khayalan tak lagi fana,
mimpi tak lagi ilusi,
karena ribuan malaikat penyair kan berkumpul di sini,
bersama sayap-sayapnya...

"Demi pagi menuju siang"

Demi pagi,
kulihat bentuk aurora tiba,
bertarung warna dengan senja...
burung-burung melayang indah,
di langit yang cerah...
seakan semuanya bersemi,
hingga seluruh bunga mekar hari ini.
awan-awan berdansa,
seakan makhluk semesta berpesta,
menanti surga yang kan datang hari ini...

Di atas matahari...
ku pandang cakrawala tiada batas,
kulihat garis-garis putus asa...
kulihat garis-garis ketakutan...
tiada bentuk sempurna...
apapun tentang kegelisahan...
ingin rasanya ku hapus garis itu,
ingin ku buat garis kebahagiaan,
tapi ku sendri telah lenyap bersama matahari...

"Masa Lalu (Aku Vs Cinta Maya)"

Melihat wajahmu,
kadang selalu membuatku menangis...
wajahmu meluluhkanku,
wajahmu membuatku terbang...
ingin rasanya ku memelukmu,
tapi tak bisa...
ingin ku cium manismu,
tapi tak bisa...
ku coba lupakanmu,
tapi gak sanggup...
karena cintamu telah hidup di hatiku.

Demi masa lalu,
sungguh di sayangkan dulu kita bersama hanya lewat udara.
dulu kau memelukku lewat udara,
kau menciumku lewat udara,
kau menangis bersamaku lewat udara.
bahkan kau slalu menjagaku,
tapi lewat udara..
demi hidup,
ku ingin semua kan nyata,
sebelum ku mnutup mata.

Ku akui bahwa dulu aku salah,
ku telah buat kau perih...
menerpa cintaku yg menenggelamkanmu.
ku ingin kau bahagia,
meski tanpaku...
ku ingin kau menang.
pergilah jika itu maumu,
pergilah jika kau tak inginkanku,
tapi permintaanku,
suatu saat kau kan hadir di depan mataku...

"Do'a-ku bersama Malam"

Bersama malam,
kini ku kan brcerita brsama jutaan pemimpi.
walau susah sungguh,
ku lakukan dengan penuh bayangan.
walau angin berdarah,
kan ku terjang.
walau raga rapuh,
ku coba bertahan...
hingga badan ini terbkar bersama luka,
akibat terjangan kenyataan...

Bayangan itu kini telah dtang,
yang berbaris menyatu dari nadi kejantungku.

tanpa kurasa ini merupakan untaian do'a,
yang trucap waktu demi waktu...
ini seperti apa yang ditakdirkan,
tak seperti yang diramalkan...
aku sangat berterimakasih kepada Allah,
atas anugrah yang selama ini kurasakan...

Langitpun kurasa tak mampu melukiskan semua ini,
yang nyata terlihat dari mimpi ke dunia nyata...
hanya cinta yang mampu brkata..
perlahan tapi penuh kasih..

Aku sngat bangga kepada Tuhan,
yang telah mengucurkan nikmat yang tak terhingga...
tapi kurasa ini hanya ujian,
hanya fatamorgana..

"Harapan untuk Bumi"

Demi bumi,
saat ini kulihat surga dan neraka ada di bumi..
malaikat dan iblis dapat kulihat di bumi.

Demi waktu,
kulihat bumi akan menjelma menjadi neraka,
karena ulah manusia.
bumi semakin panas,
akibat global warming.
sulit merubah keadaan,
kuharap bumi tak jadi neraka...

"Dengan malam dari Hati"

Untuk malam ini..
demi bulan yang lenyap,
demi langit yang muram,
demi cahaya yang tenggelam,
demi awan yang menangis,
demi hati yang bercahaya,
demi yang terbang di malam hari,
demi yang mengintip di balik awan,
dan demi angin yang merintih,
ku akui bahwa kau selalu di hati..

Tak kusadari kau tlah menawanku ke dalam relung htimu..
kau telah menjelma menjadi cahaya di hatiku..
sangat terang,
hingga membingkai hatiku dengan sangat indah..

ku ingin kau slalu hdup d'htiku,
ku ingin kau mncintaiku,
utk slamanyaa..
biar Tuhan yg memisahkn kita..

Jumat, 21 Agustus 2009

"Hamba Cinta"

Cinta lekaslah kau peluk hatiku,
bawaku pergi menjemput surgamu..
diriku senantiasa merelung rasamu

cinta lekaslah kau menciumku,
lembut bibirmu sangat mempesona,
menarik pandangan yang melihat..

cinta lekaslah kau membelai,
kaulah cahaya hati,
tak pernah mati walau dunia sunyi sepi..

cinta oh cinta
sesungguhnya apa dirimu?
penjelmaan candu

ku inginkanmu,
tapi tak mau menjadi hambamu

wahai para hamba cinta,
jangan melayang terlalu jauh

Sabtu, 15 Agustus 2009

"Lagu sedih"

Untaian kata rima berloncatan di atas sedih hati yg melantunkan doa raya

kata hati adlh pusaka raga yg menghimpun sluruh emosi jiwa.
akankah rasa sedih akan terhapus bersih di dunia??
Cinta meratap bulan gawam merobohkan sendi alunan syair para pujangga,
dialah pelegit kecut rasa kehidupan dunia senja

sedih sedih sedih
pedih perih mendidih dalam hati para elegor

sedih sedih sedih
nyanyian para permaisuri di bwh perkawinan poligami

"Sunset Pemalu"

Meluruh merdu angin sore bersama sunset pemalu yang mulai tenggelam..
aku bersama dirinya di sore ini menyeruput bibir lembutnya yang manis lagi cantik..
bibirnya sangat manja dan penuh pesona hingga menarik pandanganku untuk melumatnya..
hmmm..
Capp..Capp..
duwh rasanya pait..tambah gula dulu ah..
hmmm..
rasanya dah pas plus mantap
Sungguh yummy menikmati secangkir kopi susu hangat di temani sunset yang pemalu..

"Cerita Embun"

Embun pagi menyapaku di balik daun :
"hei ibnu??
kamu tau gak..aku mencintaimuu.."

jawabku :
"what? emang kamu siapa? kok bisa-bisanya mencintaiku..emang kamu kenal aku?

jawab embun sembari nangis :
"hiks..hiks..salahkah bila aku mencintaimu..?
setiap pagi aku menunggumu tuk menyapaku, tapi kau tak prnah..
tiap hari aku menunggumu untuk menemaniku tapi gak pernah..
aku sangat sakit dengan semua ini..(sambil berjatuhan ke tanah)

jawabku :
"aku mengerti cintamu..tapi ku tak tau bahasa cintamu.."

Selasa, 11 Agustus 2009

"Malam Cahaya"

Dalam indahnya malam merona terang terbitlah gugusan bernyala cahaya putih bening cerah bersinar pijar..
Ratu Cahaya telah memeluk malam dengan bunga-bunga yang mekar merekah terang seraya membelah langit malam yang tampak gelap meremang..
dansa pesta langit semesta pun menghipnotis para bintang yang seketika kerlap-kerlip menari cerah hati dalam indahnya semesta alam..
seketika jiwaku ikut terbang melayang jauh menembus pesta cahaya dalam terangnya malam..

"Salam Cahaya Hati"

Sepucuk kata salam sapa lekas kulahirkan dari inti saripati darah kasih dan persahabatan yang mengalir lembut tersajak sejuk sembari tergetar hati kejut-kejat meradang muncul dari dalamnya relung dan palung jiwa terdalam tertuju kepada semua penyair yang telah bergabung di grup Syair Cahaya Hati
semoga ruangan ini mampu menjadi tempat silaturahmi bagi para penyair yang senantiasa mengoreskan tinta emas yang muncul dari dalam hati dan kalbu demi ketenangan hati bagi para pembaca...

Salam Cahaya Hati;
Manusia Hati

Senin, 10 Agustus 2009

"Nasib Bumi"

Bumi cacat !
dalam udara bebatuan berloncat-loncat..menyembur bara menganah darah..
hancur bumi leburkan manusia pribumi.
apakah itu pertanda anak sungai neraka tlah sampai bumi??
udara menyatu dgn tanah menggilas lagi meremah rongga angkasa..
emang dasar,
manusia terlalu kasar,
mereka bangun gedung-gedung hingga membentuk gunung,
lalu ditegakkan tiang asap utk menyerang bumi menuju akhirat.
wahai bumi bagaimana nasibmu??

Puisi Cinta untuk Tuhanku

Ya Allah
aku mencintaiMu,
ijinkanlah aku mjd kekasihMu,
karena Engkau slalu ada di hatiku..

Ya Allah
aku merindukanMu,
Engkaulah yg slalu menemaniku saat sepi sunyi memeluk diri ini..

Ya Allah
jadikanlah aku pacarMu,
karena Engkau slalu ada di manapun ku berada,
hingga sampaipun ajal merenggut jiwa..
biarlah tulang belulang terlucut dari tubuhku,
asalkan Engkau mencintaiku..

Ya Allah, i love U !
Ya Allah, i miss U !
So muucchh !!

"hari ulang tahunku ( 12 juli )"

Malam ini…
demi sluruh makhluk alam semesta…
dngan spenuh jiwa,
spenuh nyawa,
spenuh raga,
spenuh cinta,
spenuh aura…
bersama bintang-bintang,
bersama rembulan,
bersama petang,
dan bersama tengah malam…
Dalam waktu hari ini kucoba keluar dari panca indra,
seraya berkomunikasi dgn Tuhan.
Sejenak ku hanya ingin mengingat hari dimana aku di bangkitkan ke dunia,
dalam bentuk raga aku mjd manusia.

"dia yang mampu cairkan hatiku"

Saat angin malam mulai terbang,
bahasa tubuh mulai hilang…
sangat dingin,
seraya membekukan orang-orang yang terbaring…
hatiku beku,
sangat kaku,
hingga darah membatu…
hanya dia yang mampu cairkan hatiku.
dialah gadis itu,
yang ku tunggu-tunggu sejak dulu.
kuingin dia memasuki gerbang hatiku,
kuingin dia menjadi pelabuhan cintaku,
meski dia jauh dariku…
kuharap dia bisa baca cintaku.
walau ku tau dunia maya tak nyata,
namun lain lagi saatku mencintainya.

"letihku di kota mati"

Letihku kini berada di tengah kota mati…
tak ada kehidupan selain bara bercampur api.
kota mati kini mulai mengkhianati para pejalan hidup yang senantiasa memeras peluh demi secuil kehidupan.
hidup penuh perjuangan,
tak layak hidup selain peperangan.
hidup penuh darah berceceran,
tiada kata selain peperangan.
tak semudah kau melamun,
tak semudah kau berlantun,
dunia ini adalah kenyataan,
maka janganlah kau seenaknya berayun,
di tengah kota yang penuh racun.

"berjuang demi hidup"

Tidakkah kau lihat mereka?
bagaimana lumat tulang terbanting,
demi hidup yang terpelanting.
bagaimana cara mereka mencari makan,
dengan caranya yang buat jiwa tertekan.
hidup bukanlah agar-agar,
hidup adalah baja yang terpagar.
kita harus gunakan kekuatan dan pikiran,
tak hanya lamunan dan teriakan.
perlu hancur,
perlu remuk,
bahkan kalau perlu terpuruk,
demi kenyataan yang semakin mengamuk.
hidup tak semudah yang kau lakukan,
perlu raga untuk meruntuhkan.

"Kekuatan rasa cinta dalam hati"

Cinta adalah mukjizat,
jangan kau remehkan kekuatan itu.
cinta itu menyembuhkan,
cinta itu memberi kekuatan.
bahkan cinta itu memberi hidup.
cinta mengidupkan yang mati,
cinta menyemikan jiwa yang sepi.
tiada kekuatan yang mampu menandingi rasa cinta,
selain dari kekuatan Sang Pencipta.
peluklah cinta dalam hatimu,
niscaya semua kan baru.
janganlah kau merasa benci,
karena dialah penyakit hati.
demi sang Pemberi,
sebagian besar kekuatan hidup kita terletak dalam hati.

"ketahuilah untuk cinta"

Ketahuilah dengan pikiran dan hatimu,
bahwa cinta tak hanya untuk pasangan kita,
cinta diberikan oleh Tuhan untuk kehidupan,
untuk seluruh makhluk semesta,
tak hanya manusia,
tapi juga makhluk lainnya baik yang hidup ataupun yang mati.

"hakikat cinta"

Jika kita berdebat tentang cinta,
maka takkan menemukan titik yang sama,
karena hakikat cinta adalah tidak nyata.
cinta dimiliki oleh jiwa,
bukan dimiliki dunia nyata,
karena cinta tak berwujud benda atau rupa.

"global warming marah"

Raksa darah mulai menganah…
di atas dunia teremah.
remuk lutut mendarah merah,
akibat terjangan para pejuang terengah…
bumi hangus rebus,
panasnya puncak celcius…
bayangan neraka,
merajam rongga dunia,
hingga batas teraniaya.
itulah…
global warming marah,
membara merah…
datang tak berujung,
mendera bumi sampai buntung!

"aku juga fatamorgana"

Sepi sunyi membawaku ke alam mimpi…
dimana aku dan kau di pertemukan…
kau ku lihat,
tapi tak bisa ku sentuh…
kau ku rasa,
tapi tak bisa ku raba…
ku ingin buat dunia sendri denganmu,
hanya dalam mimpi…
fatamorgana tak masalah,
yang penting kau hidup dalam hidupku…
fatamorgana tak masalah,
yang penting kau jadi milikku…
fatamorgana tak masalah,
yang penting kau selalu ada utkku…
fatamorgana tak masalah,
sepele !
karena aku juga fatamorgana.

"cari inspirasi"

Cari inspirasi tak semudah cari mati…
bergelut menerjang pikiran yang semakin meradang…
inspirasi tak usah dicari,
dialah ada dalam diri…
kau mencari inspirasi,
sama halnya dengan mencari dimana otakmu berlari…
biarlah pikiranmu menari,
walau dalam tersudut mati.

"cinta bukan apa-apa?"

Masih juga kalian tanyakan tentang apa itu cinta??
jika kau anggap cinta bukan apa-apa,
tanyakan pada dirimu siapa yang menghidupkanmu selama ini…
tak sadarkah kalian,
meskipun wujud cinta tak di dunia ini,
tapi rasa cinta telah menghidupkanmu di dunia ini,
bahkan cinta telah melupakanmu tenteng dunia ini…
dialah cinta yang buat kalian melayang…
jauuhh…
sampai kau tak bisa kembali.

"cinta abadi"

Taukah kau dengan apa yang kalian tahu??
cinta sejati lagi abadi ada di dunia ini,
tapi bukan untnk manusia…
cinta abadi dimiliki oleh pasangan senyawa kimia antara hidrogen dan oksigen yang menyatu menjadi air…
cinta keduanya ada sejak dunia ini lahir,
sampai dunia ini tiada…
kiamatlah yang memisahkannya.

"kau bukan bulanku"

Mengendap di balik temaram buatku hilang dalam malam…
cerah langit berubah kelam,
saat ku lihat kau tak lagi bulanku,
tapi hanyalah bintang-bintang yang bertebaran…
malam sunyi mengutuk pagi,
hilanglah semua janji…
kini ku telah pergi,
dan takkan kembali.

"Bom Ritz Carlton & Jw Marriot 17 juli 2009"

Pagi buta membelah cahaya,
sunrise muncul pertanda bahaya…
riuh jakarta berjaya,
berubah keruh lagi teraniaya…
gedung-gedung itu membentuk gunung,
tapi tak layak lagi untuk di junjung…
ledakan meremah pencakar langit,
mendera lagi menjerit…
riuh juga media masa,
mengevolusi masyarakat indonesia…
penyakit masyarakat mulai bangkit,
mendera bumi sampai sakit…
parah…
parah…
parah…
indonesia parah.

"alunan emosi penyair"

wahai seluruh makhluk alam…
dengarkan aku…
tidakkah kau melihat,
lihatlah aku…
pakai pikiran dan seluruh hatimu,
dengan penglihatan yang sangat dalam…
tidakkah kalian lihat?
sepasang sayap ada di pundakku,
kubisa terbang dengan kata-kataku.

"Sabda Bumi kepada Manusia"

Wahai manusia…
jangan kau tanyakan siapa dirimu,
kaulah makhluk biasa,
tapi dengan otak kau menjadi luar biasa…

wahai manusia…
kaulah makhluk berencana,
tapi kau rencanakan bencana…
lihatlah tanganmu,
itulah lambang kehancuran…

wahai manusia…
mengapa wujudmu selalu berubah?
kadang kau jadi malaikat,
kadang kau jadi iblis,
itulah dirimu…
tak tentu.

wahai manusia…
kaulah virus terganas dalam kehidupan,
kelak kaulah penghancurku…

"untuk dewi sepi"

ku kan hempaskan segala sepi,
ku kan lenyapkan seluruh sepi,
hingga semua pelangi muncul baru dalam hatimu…

janganlah kau menangis lagi,
karena ada aku di sini,
selalu setia menemani,
sampai nanti…
hingga seluruh cahaya bersemi,
dalam hatimu sampai mati.

"Isra Mi'raj"

Hari ini Jibril mengintip kesibukan manusia di bumi,
yang dimana hari itu sangat fenomenal untuk di ingat !
langit sab tujuh telah di tembus !

"negeri penyair"

Malam menunggangiku dalam kelam…
hati gundahku terbelah oleh bulan temaram…
dimensi cahaya meremah para petualang cinta,
hingga para penyair datang dengan sayapnya…

inilah negeri penyair…
para malaikatpun berkumpul,
seraya semesta-pun saling rangkul,
menyambut dtangnya cahaya yang berkumpul…
ialah para penyair beserta sayap-sayapnya…

wahai alam sambutlah kami…
seraya bulan bernyanyi,
para bintang menari,
dan
malampun berseri…

"dingin pagi"

Pagi yang dingin membekukan darahku yang senantiasa mengalir bak sungai dari gunung cinta,
sementara itu suara riuh burung-burung yang bernyanyi membangunkan arwah-arwah yang masih terlelap tak berdaya,
hingga matahari-pun mengintip bumi dengan cahaya yang terang menyala,
bersamaan dengan itu tangisan embun masih berjatuhan di raga bumi yang seketika meluluhkan angin yang membekukan pagi ini…
dan auman cakrawala-pun meng-alis indah bumi yang di hiasi rona pagi yang cerah…

"alunan reggae"

Hari yang menyejukan,
alunan reggae merambah perasaan…
pelagu dreadlocker mulai merajam hawa,
yang meremah luas lautan jiwa…
rastafara menari dengan gimbalnya,
menggoyang panggung dunia dengan alunannya…

lagu reggae buat jiwaku melayang sampai ke ujung nirvana,
walau beribu keributan belenggu dunia,
musik reggae mampu melepaskannya…
hingga melayang bagai arwah yang menari di udara…

"arti teman"

teman kaulah yang memelukku saat semua jauh…
kebebasan bersamamu adalah surga yang utuh…
teman kaulah bintang kejora,
tak slalu nampak tapi selalu ada…
meski saling benci,
tap itak lama kan saling kembali…
meski saling berduka,
tapi tak lama kan saling ceria…
meski saling menjauh,
tapi tak lama kan saling merengkuh…
itulah kau teman,
cahayamu selalu hidup sepanjang jaman…

teman…
kuingat saat kita menengok cahaya di langit yang terbelah,
itulah pengancur segala gundah…

"jatuh cinta"

Malaikat jatuh
bintang jatuh
akupun jatuh
jatuh Cinta
cinta mati
mati gaya
gaya bebas

burung terbang
pesawat terbang
akupun terbang
terbang jauh
jauh tinggi
tinggi sekali
sampai surga
surga dunia

Minggu, 09 Agustus 2009

"malam minggu"

Malam ini mengunciku dalam keindahan,
kurasakan nikmatnya malam mingguan…
sepi smakin menepi,
suntuk semakin mengantuk,
dan malam smakin tenggelam,
mengantarku dalam keindahan gelombang malam…

semakin malam lidah langit menjilat-jilat para arwah di udara,
seraya membaringkan raga yang tak berdaya…
hingga semua lepas rasa,
sampai ke ujung senja…

malam minggu malamku,
keindahannya tak hilang ditelan waktu,
sampai ajal menjemputku…

"aku jadi monster"

Malam ini aku akn jadi monster liar…
dengan tangan dan gigiku akan mencabik-cabik mangsa,
akan ku gigit lehernya sampai putus,
akan ku kuliti seluruh kulitnya,
akan ku lucuti tulang dlm tubuh'na,
akan ku lumat seluruh tulang-tulangnya,
akan ku remuk sendi-sendinya…
hingga semua dagingnya ku telan,
hingga tulang-tulangnya ku jilat-jilat,
Huuaaaccccchhhh !!
aku siap menyantap ayam panggang !
hahahahah
nyam nyam nyam
hmmm yummy…

"air mata cinta maya"

Cinta buta,
tak punya mata…
Cinta mati,
tak punya hati…
Cinta maya,
hidup selamanya…

dan malam ini air mataku benar-benar menari di udara…
yang berderaian tanpa arah…
langit malampun semakin kelam,
menyambut hatiku yang memuram…

"kau"

Kau…
detik demi detik perlahan memasuki alam bawah sadarku melalui aliran darah yang mengalir deras dalam nadiku…
perlahan tapi pasti,
akhirnya kini kau telah sampai pada ujung rasaku,
kau telah memasuki relung hatiku yang terdalam,
hingga aku tak menemukan kau ada dimana…

"ruang penyair malam"

Malam smakin menikam berjuta arwah yang kan tenggelam…
dan lautan mimpi pun menunggu petidur dibalik temaram…
zzzzzzzzzzz

kini dunia baru telah terbit,
yang berisi para penari emosi…
(penyair)

emosi manusia-pun akan berevolusi disini,
yang berjalan searah mimpi…

"jauh di mata dekat di hati"

Wahai gadis manis yang cantik lagi jelita nan jauh di mata tapi dekat di hati,
datanglah kepadaku…
di sini aku iseng menunggumu sendiri…
hati ini mulai letih bermain cinta dgnmu,
kuingin kau datang menemaniku…

wahai gadis manis lagi cantik parasnya,
ku masih bisa brtahan sampai di sini untuk bercinta denganmu,
walau tanpa suara dan sentuhanmu…
kadang ku ingin menangis karena tak dapat memelukmu…

Sungguh…
Cinta ini kadang menyakitkan

"nyanyian rindu"

Pagi buta dihiasi tangisan daun-daun yang memuramkan hatiku…
burung-burung pun membisu seakan semua makhluk layu…
inilah akibat pembiasan rindu yang terpancar dalam hatiku…
rindu ini sangat hebat,
seakan membakar hatiku…
rindu ini sangat hebat hingga rebahkan semua tenagaku…
rindu ini sangat hebat hingga semuanya membeku…
hatiku beku
ragaku beku
nyawaku beku
pikiranku beku
waktuku beku
hingga udara yang ada dalam tubuhku pun beku…
seraya mati…

"Jalan keadilan"

Jaman semakin kelam…
waktu telah rapuh,
tak kuat lagi berjalan penuh…

penyakit masyarakat mulai tumbuh,
mengutuk tiap orang dengan teluh…
sungguh jaman sudah tua,
evolusi masyarakatpun semakin merajalela…
globalisasi mendera emosi manusia,
hingga emosi manusia harus berevolusi dengan jalan organisasi…

mari perangi kejahatan dan tegakkan keadilan karena itulah jalan ketenangan dan ketentraman.

"full moon"

Langit malam terbelah merekah oleh bulan yang tampak purnama,
temaram memacar di balik kecantikannya…
kau buah terindah dalam hati manusia,
dan penyejuk tiap penyair malam…

para perindu merindukan pelukmu,
sampai semua cahaya redup di wajahmu…
kaulah purnama,
permata luas angkasa…
kaulah penghidup malam,
sebelum para arwah tenggelam…

Oh bulanku,
datanglah padaku…
peluklah jiwaku dengan terangmu,
sampai akhir malamku…

"Malam sunyi"

Malam sunyi merenggut kematian para dewa dewi,
purnama membelalak pijar di awal remuknya bumi bersahaja

riuh lekuk sayap mengibas patahnya angin redup yang merenungi bola mata burung hantu

legam langit juga mendayu layu meratap nyanyian sepi dewi malam yang semakin merajam lekuk tubuh petidur malam

layangkan selaksa mimpi membentang luas cakrawala senja,
sembari menyeruput indahnya gemerlip bintang membentang

riuh pikuk jatuh lenyap terkubur sunyi

"Cinta itu"

Dalam selimut pagi kukatakan dengan Cahaya apa itu cinta,
demi nasib muda mudi yang berteriak bengis mengemis kepada hati tentang apa itu arti cinta sembari menangis

ialah kasih sayang yang hidup di hatimu,
tentang mati dan hidup.
Cinta itu menyembuhkan,
ada untuk memberi hidup kepada raga yang tak berdaya.
Cinta bersabda kepada pasiennya bahwa dia tak ingin di ganggu dengan pertanyaan tentang dirinya.
karena Cinta tak berwujud rupa seperti kalian,
tapi hanya rasa yang hidup selamanya…

"Lirih malam"

Lirih merintih angin malam mendayu sedan meruntuhkan lelah hari yang kian rapuh..
terang bulan dan pijar bintang berdansa pesta di langit malam yang cerah merekah..
bagai atmosfer surga yang meremang indahnya kehidupan para dewa dewi malam yang hidup di siang hari..
sajak sejuk juga bertebaran melayang memeluk indahnya malam..

Rabu, 15 April 2009

"issue doomsday" (21 desember 2012)

Demi hari,
pecah! segala buntu.
kilapan cahaya pencabut nyawa,
menyerang lagi panas membara.
Buntu peradaban makhluk,
manusia terhapus,
hilang lenyap.
Tiada tempat lepas,
semua terkurung,
dalam hancur.
Remuk mengucur,
mendera bumi sampai babak belur.

Bentuk aurora tiba,
mendistorsi paradigma,
melenyap seluruh raya.
Warna-warni menyala indah,
di langit semesta,
meremuk berjuta jiwa.

Berteguh pada Tuhan,
jalan baik serta benar,
sangat lurus.
Pasrahkan raga,
bertaruh jiwa,
siap ajal.

Sabtu, 04 April 2009

"hilang pergi"

Menatap sepi
di hati yang mati.
sangat kering
bahkan ber-api,
kehilangan peri
yang selalu memberi
ketenangan hari.

juru selamat pergi
meninggal terbalik berdiri
beralaskan belati
yang berduri-duri.

akan kupindah kmana kini
hati yang telah mengering
hilang berantai mimpi
tanpa ujung.

"gelisah"

Lukisan malaikat di langit
menggaduhkan ketenangan di hati,
pekat melihat awan
berlari menerjang penat
yang mengeras retak
bersama matahari yang lenyap.

dari mulut
berhenti di tenggorokan
menggumpal panas
yang berduri menyala,
menelan ratapan orang
yang bertahan di perasaan.

sangat pilu
bahkan rapuh,
menangis pedih
air mata darah
yang mengalir bak hujan
mematikan senyuman
menjelma gundah
ganda gelisah
mematikan.

"lenyap"

Menangis pedih dihati
mendidihkan hati yang telah mati
saat dia pergi
dari bayangan yang lari.

sangat cepat ternyata
hilang lenyap
tanpa kata
brcucuran air mata
(bagai kencing)
yang jatuh di hati yang trluka.

tak sanggup merubah
ketetapan hati telah membaja
dan membeku rindu
walau malam menyatu.
sangat rindu
hingga semua semu
kulihat segala abu-abu
membekam peluh
yang slalu menetes di hatiku.

"cinta lugu"

Berkepala batu
dengan hati yang beku
melihat wanita lugu
di jembatan yang ber-adu.

tatapan matanya
sangat memecah nista
tak sanggup menahan kata
yang berlapis baja menyala
di hati yang terluka.

sangat lugu
tak sanggup berkata rayu,
hanya saling tatap
tanpa kata
telepati jiwa.

"hardcore cahaya"

Bermalam cahaya
yang terang menyala
kelap-kelip ter-nyata
menghidupkan semesta.

pandangan lepas jiwa
ber-orgasme dengan cahaya
yang harum di lupuk mata,
memekakan permata
yg brmunculan merata
di atas bumi berpesta.

beragam angin menara
terombang-ambing cahaya
yang menggetarkan segala maya
dengan ribuan mutiara
jatuh di kepala.

bergetar badan melata
menahan ciuman cahaya
yang membenamkan cakrawala.

"muram"

Pecahan bingung berdecak
mengangkat dagu ke atas matahari
bertahan membekam kecemasan
yang berekor mengikuti angin.

puluhan malam meninggal
tiada henti
sampai ke puncak segala,
slalu meradang
sampai darah mendidih.

amnesia tentang segala
takut akan kedepan
hilang akan ke belakang.
raut wajah mengecut
terlipat kulit
smakin mengkerut.

lambat-lambat mengangis
cepat-cepat teriris.
terdiam mati.
tertunduk kepala
selamanya.

"terimakasih untuk cinta"

Lama sekali hati ini tertawan olehmu,
hingga trtata rapi kasihmu di hatiku.
aku brharap kepada malaikat,
agar ia meminjamkan sayapnya utkku..
aku ingin terbang membawamu
ke dalam hangatnya cinta
bukan cinta biasa,
tapi cinta yg nyata.
ku ingin memelukmu,
dengan dibungkus cinta kita berdua
ku ingin menciummu,
dgn dibalut kasih kita brdua.
kasih.. terimakasih atas cintamu,
tiada pengargaan yang mampu membalasmu,
tapi hanya kesetiaan yang nyata
yang kan kuberikan..

"tangis-mu"

Hampir redup hati ini
saat kusimak tangismu pecah di telingaku.
tahukah kamu,
selama kau terpuruk di pundakku,
aku telah memeras hatiku dengan penuh cinta,
aku telah hempaskan kasih yang begitu dalam kepadamu.
tapi mengapa kau menangis..
perlukah dirimu kupeluk lebih erat lagi..
atau aku harus menangis juga?
kurasa cintamu sudah cukup,
akupun telah mnebus cintamu juga.
apakah kasih ini kurang hebat?
apakah terlalu menyayat hatimu?
kurasa hanya dirimu yang bisa menjawab..

"cinta-mu"

Saat kuhitung dengan kata,
cintamu hanya satu.
saat kulihat dengan kasih,
cintamu begitu berwarna.
saat kau menangis
cintamu semakin kuat,
mengikat hatiku dengan rapat.
lama telah kulukis kasihmu,
bgitu dalam di lubukku
tapi saat aku buka,
kulihat ada kepingan lain
yang menyelinap di hatiku.
tapi kucoba bertanya pada hatiku
ternyata cintamu memang nyata
ketulusanmu memang berharga.
dan semua ini mampu menjelaskan kepadaku
bahwa aku mencintaimu.

"mawaran pagi"

Saat aku buka hari di pagi ini,
percik-percik embun
melirikku di sela-sela daun.
sajak wangi juga menyapaku
dengan gelombang harum
dan cahaya yang segar.
ketika itu,
aku memulai waktu
untuk menjelajah baris kehidupan
dengan warna keceriaan yang telah tertulis di hatiku.
ketika itu pula,
malaikat datang.
aku sangat bahagia
atas kehadirannya
yang hadir bersama mawaran pagi
yang selalu mekar bersamanya..

"rantaian gerimis"

Awan-awan kelabu
yang kelam
menyelam di kolam hitam
yang legam.
sinaran bulan temaram
tak lagi kulihat
di malam-malam
yang slalu kusimpan,
sabit-sabit bulan juga hilang.
pecahan petir
kini merantai malam
dengan suara menyeram.
rantaian gerimis pun jatuh
menyerang bumi
dengan bertubi-tubi
mengiringi angin malam
yg smakin sunyi kelam.
dingin kurasa kini
gerimis smakin merilis-rilis
di hati yang miris.
ingin rasanya aku memeluk malam
untuk menghangatkan hatiku.

"rupa cinta"

Bulan-bulan sinaran
baris-baris berlian berkeliaran

malam-malam meluka
baris-baris cinta menyapa

awan-awan kelam
baris-baris bulan bersemayam

cinta-cinta merintis
baris-baris hati menangis

(vampir-vampir terbang
puluhan manusia meradang)

rupa-rupa
cinta-cinta
gelombang jiwa

"jarum jam"

Mengiris hari
berputarlah jarum di dinding.
berlari, menjelajah zaman yang semakin kelam..

pagi..
siang..
malam..
tak berpaling darinya.
selalu mengiringi kisah perjalanan hari,
sepanjang hayat semesta.

aneh tapi nyata
berputar terus
tanpa henti
kecuali energi lepas..

Rabu, 01 April 2009

"tarian malam"

Matahari tergelincir ditendang malam!
bulan mengetuk,
membuka detik baru.
kuraih jiwa padat,
nan gelap gelisah
ditemani sinar temaram..
kuhirup angin penuh seluruh.
kurasakan asap pesta suntuk,
saat menyaksikan tarian malam nan indah di hadapan..

lama kuberdiri di temani hati menyendiri,
untuk meratapi tarian malam..
gundah hati kering luntur,
jiwa mengemban rasa madu,
setelah kutepis tariannya..

"Gadisku"

Rapuh hati,
mata melayang pudar
jauh..
lenyap gundah,
menebas segala gelisah..

hati ini senang tak terkendali,
melihat tambatan jiwa terpuruk di dada..
kurangkul dengan amat sangat,
diriny sang pujaan jiwa..
teteskan air mata,
mengakhiri pencarian belahan hati..
kulepas segala asa yg kupunya,
berharap telusuri kisah sempurna bersamanya..

seraya sluruh bintang menari,
mngiringi kami berdua..
seraya semesta bernyanyi,
mengabarkan kpuasan hati ini..

"jiwa hardcore"

Menatap langit pekat abu-abu,
menggenggam tangan
terikat di dada..

sedalam-dalam kutarik udara,
dari hidung sampai surga.
jiwa melayang
sketika terbang
meloncat melintasi angkasa..

kujadikan jiwa sebagai saudara,
kubawa kmana kuberada..
walaupun bumi mati,
langit jadi berdarah hitam,
jiwa tetap hardcore-ku
sampai tepi hidupku
kiamat!

"Mimpi"

ilusi,
nirvana,
buah panorama surga,
mengetuk hati
memetik rasa

ilusi,
fiktif nan elok rupawan,
hidup dalam maya
merindukan hati melamun.
membayangkan fatamorgana alam,
di saat tengah malam tenggelam..
tertidur.