inilah saat semua rasa 'bersalah' menuju padaku
kemarin,
saat malam mulai sunyi sepi
hatiku nyeri,
kenapa
apa
hatiku nyeri,
meluap air mata
membasahi kulit pipi,
memerahkan warna hidung,
menyumbat pernafasan,
memerihkan mata,
membasah kuyup
hilanglah kata-kata,
hanya tinggal rasa,
tak dapat di bendung derasnya,
hatiku nyeri,
saat kau tak dapat ku rasa sebagai kau
hatiku nyeri,
aku memiliki tapi tak merasakan rasanya memiliki
Rabu, 17 Februari 2010
"ketika hati menyalah"
"bakti hati (sansekerta)"
duhai hati..
hai air
hai api
hai bumi
hai bahari
jua batari
jua atma-atmaja awatara
pembada budi..
rimpuh cela atma begawan hati,
gonjang alam butala duli..
bumantara abadi.
duhai peratri prasasti aji,
rima harsa mengkejat relung hati
rupa cita seredam cinta,
jelata jana sejelma cakra ancala duka
jengah rasa ialah arti anitya,
jua gundah ganda gelisah..anitya.
jantera bala asa gaduhi baca,
jua runtuh salumpuh risalah jiwa
bayu tirta..buana daksina,
cucuran dadih-dadih hawa saloka
"hamparan pagi"
Menari dalam sunyi,
diantara kabut pagi
kicau burung meriuh dinding mega,
rebahkan kulit langit jagat raya
sebab rindu pada hujan telah tiba,
meredam pijar..
mata pagi terkatup pendar
seisi bumi bergemuruhan,
goyahkan paradigma ketabuan
termunculah kertas suci,
di hamparan pagi..
membawa perintah sekaligus janji,
demi para penjajah hari,
penghitung materi kaum yahudi
ah hari kian terbunuh,
ajal siap lepas rengkuh,
ucapkan salam pada ruh.
"ruang syair hati"
tempat ini mimpi..
para penyair bernyanyi,
merangkai imaji..
.seni sastra
.syair
.sajak
.puisi
.prosa
.monolog
semua itu hidup,
seakan tak pernah redup..
jika tentang cinta,
maka satu puisi lumpuhkan berjuta wanita..
jika tentang imaji,
maka segala angan tak lagi mimpi..
wahai hati,
ijinkanlah berkawan sepi..
demi hidupkan kembali,
selamanya sampai abadi..
tak pernah mati.
salam cahaya hati