Minggu, 18 Oktober 2009

"Dua rindu untuk satu hati"

Duh hati..
apa yg kau buat pada sayangku ini,
jangan kau bakar dia dengan rindu..
kejat rindu kan timbulkan anai tangis lalu kuncup harap memekar..
jikalau tiba saatnya datang jua cemas,
lalu curiga sampai mendidih dalam rasa..
duh hati,
jangan kau kobarkan rindu dalam apinya..
dialah yang selalu merajut hari dikala malam menyala,
menari bersama gemintang dan gemerlap temaram...
tak usah kau cemaskannya,
karena dia juga merindumu..
dikala nyata tak jua dapat mengambil ini,
hati terasa terkejat-kejat atas rindu ini..
apalah semua ini,
hanya menanti waktu yang berbaik hati,
menemukan bayangan sejoli dalam pelukan abadi.

jika kau tak dapati rindunya adalah rindumu,
maka sapa-lah dedaun gugur terjatuh dalam hati ini,
sangat tak wajar.
gerimismu kian rapuhkan dedaun tergugur menjadi semakin rapuh,
rintih pedihpun menyala sembari mendidih..
meluap-luap disana rindu terbakar cahaya dalam hati,
lahirkan embun kasih abadi

rindu oh rindu
ternyata kau cukup sukses,
bingungkan para bidadari dan malaikat malam yg senantiasa ingin sentuhmu..

rindu oh rindu
katakan padanya bahwa dirimu dalam hatiku adalah miliknya

rindu oh rindu
tetaplah kau menari dalam hati,
jangan lepas atau menghilang,
karena dia inginkanmu tuk tetap hidup dalam hatinya,
menuai beribu gerimis yang bergugur jatuh bersama rasa

Tidak ada komentar: