Dasar sialan !
kau genggam sejumput pasir,
lalu kau tuang di atas hatiku
tingkahmu tak wajar,
sekarang tak seperti awal.
tingkah seperti ratu, sok gaya.
seakan dunia kau bawa.
pergilah,
telan semua yang ada..
tak usah kau usap lagi air matamu,
tingkahmu bodoh
aku lelah,
berjalan menuntunmu,
menelan semua palsumu..
tak ubah.
cemberutmu lubang kemunafikan,
sehingga buatku tak lagi segan..
matamu juga demikian,
seperti mencuri ketenangan.
aku ingin muntah,
terlalu bosan denganmu..
tak usah lagi kau kenang,
segala memori akan ku potong,
lalu kubakar.
dari dulu memang demikian,
kau terlihat sialan.
silahkan cabuti segala punyamu,
ambil semua.
kebutuhanku bukan dirimu..
aku mungkin terlihat bodoh,
berbaik hati demi inginmu.
aku mungkin terlihat bodoh,
tak pernah tinggalkanmu.
tapi mungkin aku terlihat pintar,
setelah mengetahui bangkaimu.
ku tak harap kau kembali,
jika masih ini
sebaiknya demikian,
kau pantas dapatkan..
tapi ku takkan benci,
walau bagaimanapun nanti.
kau tetap temanku,
pelengkap hari-hariku
kembali ku pada kaca,
melihat wajahku saat-saat terluka
tapi inilah kisahnya,
tak pantas lagi untuk di rasa.
karena kau baru ku kenal,
sandalmu pun baru ku pinjam,
jadi tak usahlah ku berbuat demikian,
karena emang tak perlu,
hanya kumpulan lucu
betul juga apa katamu,
sejak dulu kenapa kita inginkan bersatu
padahal terlalu kacau,
untuk sebuah persahabatan.
ku ingat saat kau ambil daun di kepalaku,
saat itu kau terlihat malu..
karena akupun tau di kepalamu juga demikian,
bahkan terselip di situ anai-anai
anai-anai..
ya.. anai-anai
kau suka kumpulkan anai itu,
lalu kau bawa kepadaku,
terasa tak wajar memang,
tapi itulah agar waktu tetap berjalan,
menyusun kisah ini walau tak pantas untuk di bicarakan lagi
ah sudahlah,
waktu juga demikian,
pura-pura
Selasa, 20 Oktober 2009
"Kisah denganmu (musikalisasi puisi)"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar