Pagi yang dingin membekukan darahku yang senantiasa mengalir bak sungai dari gunung cinta,
sementara itu suara riuh burung-burung yang bernyanyi membangunkan arwah-arwah yang masih terlelap tak berdaya,
hingga matahari-pun mengintip bumi dengan cahaya yang terang menyala,
bersamaan dengan itu tangisan embun masih berjatuhan di raga bumi yang seketika meluluhkan angin yang membekukan pagi ini…
dan auman cakrawala-pun meng-alis indah bumi yang di hiasi rona pagi yang cerah…
Senin, 10 Agustus 2009
"dingin pagi"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar